Korea Utara Sponsor Teroris, Ini Kata Jepang dan Korea Selatan

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 21 November 2017 09:30 WIB

Presiden Korea Utara, Kim Jong Un mencoba mengendarai traktor Kumsong Tractor Factory di Pyongyang, Korea Utara, 15 November 2017. Traktor tersebut merupakan traktor hasil buatan Korea Utara. KCNA via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang dan Korea Selatan memuji dan menyambut baik langkah pemerintah Amerika Serikat yang mencantumkan Korea Utara ke dalam daftar negara yang mensponsori terorisme.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyambut baik langkah Presiden AS, Donald Trump, untuk menempatkan Korea Utara kembali ke dalam daftar negara sponsor terorisme. Ini akan meningkatkan tekanan terhadap Pyongyang.

Baca: Trump Masukkan Kembali Korea Utara Dalam Daftar Negara Teroris

Abe mengatakan kebijakan ini, yang diumumkan pada Senin, 20 Nopember 2017, memungkinkan AS menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada Pyongyang, yang sedang menggelar program senjata nuklir dan rudal balistik. Program senjata pemusnah massal ini bertentangan dengan sanksi Dewan Keamanan PBB.

Advertising
Advertising

Baca: Pakar Sebut Korea Utara hanya Berperang jika Diserang

"Saya menyambut dan mendukung karena hal itu menimbulkan tekanan pada Korea Utara," kata Abe, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 21 November 2017.

Sedangkan Kementerian luar negeri Korea Selatan mengatakan keputusan AS ini diharapkan dapat berkontribusi pada denuklirisasi secara damai di Korea Utara dan Semenanjung Korea.

Penetapan untuk memasukkan kembali Korea Utara ke dalam daftar negara sponsor terorisme dilakukan setelah Trump dan Menteri Luar Negeri, Rex Tillerson, mengadakan rapat kabinet di Gedung Putih, Washington, pada Senin 20 November 2017.

Trump menganggap rezim Kim Jong-un telah melakukan pembunuhan di luar negeri. Sementara Tillerson menyebut sanksi itu bisa membatasi pihak ketiga yang masih bekerja sama dengan Pyongyang.

Para ahli mengatakan penunjukan itu sebagian besar bersifat simbolis karena Korea Utara sudah mendapat sanksi berat dari Amerika Serikat.

Beberapa ahli menganggap Korea Utara tidak memenuhi kriteria untuk penetapan itu, yang memerlukan bukti bahwa sebuah negara telah berulang kali memberikan dukungan untuk tindakan terorisme internasional.

Dalam sambutannya, Trump menyebut nama Otto Warmbier, yang merupakan mahasiswa dari Ohio dan meninggal pada Juni sesaat setelah dilepas dari Korea Utara. Dia ditahan lebih dari satu tahun karena tertangkap telah membawa barang milik hotel berupa simbol Korea Utara.

Seorang pejabat intelijen Amerika Serikat, yang mengikuti perkembangan di Korea Utara, mengungkapkan kekhawatirannya. Dia menilai langkah Trump ini bisa menjadi bumerang karena dasar penillaian itu dapat diperdebatkan.

Pejabat itu mengatakan Kim dapat merespons dengan berbagai cara, termasuk memperbarui uji coba rudal atau nuklir.

Langkah Trump ini juga dinlai dapat melemahkan upaya Trump untuk meminta kerja sama Cina, yang lebih besar untuk menekan Korea Utara agar menghentikan uji coba rudal nuklir dan rudal balistiknya.

Kebijakan Trump ini membuat Korea Utara bergabung dengan Iran, Sudan dan Suriah sebagai negara sponsor terorisme dalam daftar yang dibuat pemerintah AS.

REUTERS | STRAITS TIMES

Berita terkait

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

9 jam lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

12 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

13 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

2 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

2 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya