Empat Wanita Ini Tantang Putin di Pemilu Rusia 2018
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Maria Rita Hasugian
Senin, 20 November 2017 14:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 4 wanita telah menyatakan maju dalam pemilihan presiden Rusia 2018. Mereka maju di tengah spekulasi presiden Vladimir Putin kemungkinan besar tidak akan mencalonkan diri lagi.
Mengutip beberapa sumber yang dekat dengan administrasi kepresidenan, sejak September 2017 terdapat 4 sampai 7 wanita telah diidentifikasi sebagai kandidat potensial. Mereka di antaranya mendeklarisikan diri sebagai calon independen dan ada yang didukung partai A Just Russia, partai politik yang didirikan pada 2006 sebagai alternatif bagi partai yang berkuasa, Rusia Bersatu.
Baca: Putin Segera Pensiun dari Politik?
Berikut 4 nama yang benar-benar menyatakan niatannya itu secara terbuka.
1. Natalya Velikaya
Salah satu yang dilaporkan sedang dipertimbangkan, Natalya Velikaya, yang dikatakan sebagai calon perempuan cerdas. Dia merupakan ketua Serikat Demokrasi Sosial Perempuan Rusia. Velikaya telah dipandang sebagai sosok pintar, cerdas dan menarik, tapi tidak mewakili ciri wanita Rusia yang khas.
2. Ksenia Sobchak
Wanita ini dianggap kontroversial. Ksenia seorang sosialita, pembawa acara TV, dan aktris terkenal di Rusia. Wanita itu dianggap potensial karena berasal dari keluarga politisi. Ayahnya menjabat sebagai Wali kota St. Petersburg pada awal 1990an dan dikenal sebagai pendukung politik awal Putin.
Sebelumnya dikenal sebagai Paris Hilton dari Rusia, Ksenia menjadi aktivis oposisi yang lebih blak-blakan dalam beberapa tahun terakhir.
Ksenia mengatakan, dia berencana mencalonkan diri sebagai presiden, menawarkan pemilih liberal yang tidak senang dengan peraturan Putin. Pernyataan itu disampaikan pada Oktober 2017 lalu.
Baca: Pengadilan Hambat Pesaing Putin dalam Pilpres Rusia 2018
3. Ekaterina Gordon
Nama lain termasuk ibu dua anak, Ekaterina Gordon, 37, yang bekerja sebagai pembawa acara talk show TV dan radio. Ia maju sebagai calon presiden independen.
Gordon berjanji akan berkonsentrasi terhadap masalah yang dihadapi wanita Rusia dalam pencalonannya mendatang.
4. Elena Berkova
Untuk nama ke-4 ini, diyakini hanya sebagai lelucon, mengingat dirinya dikenal sebagai eks bintang porno. Elena Berkova dari kota Murmansk di barat laut Rusia, juga telah menyatakan kesediaanya untuk menjadi calon presiden. Dia telah mengunggah rencananya itu di Instagram.
Ibu 2 anak berusia 32 tahun itu mengatakan bahwa dia akan memperkenalkan hukuman mati bagi pelaku pelecehan seksual. Kampanyenya telah mendapat reaksi beragam dari 639.000 pengikutnya.
Baca: Partai Putin Menangkan Pemilu Rusia
Terdapat nama lain, namun belum mengkonfirmasinya, termasuk 2 politi Just Russia, pemimpin Komite Parenting Nasional Irina Volynets, dan anggota dewan pusat partai Irina Peteliaeva.
Pasca-Soviet, Rusia tidak pernah memiliki presiden perempuan. Sebanyak 2 calon presiden Rusia sebelumnya selalu gagal, yakni Ella Pamfilova yang hanya mendapat sekitar 1 persen dukungan pada pemilihan tahun 2000, dan pada 2004 Irina Khakamada, yang menjadi kandidat untuk Union of Right Forces, hanya memenangkan 3,84 persen suara.