Arab Saudi, Raja Salman akan Serahkan Tahta ke Putra Mahkota

Reporter

Yon Yoseph

Jumat, 10 November 2017 15:49 WIB

Raja Salman (kiri) berbicara dengan putranya, Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman. Raja Salman membentuk lembaga antikorupsi, yang dikepalai putra mahkota, pada 4 November 2017. Lembaga ini kemudian menangkap sebelas pangeran dan puluhan mantan menteri. AP/Hassan Ammar

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman, akan menyerahkan tahta kepada putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang baru saja meluncurkan kampanye antikorupsi melawan elite di negara tersebut.

Seperti dikutip dari Sputnik News, Kamis 9 November 2017, situs berita dunia Arab, Rai al-Youm pada Rabu, 8 November 2017, Raja Salman diperkirakan akan mengumumkan keputusan tersebut menjelang dua malam ke depan.

Baca: Raja Salman Bentuk Komisi Antikorupsi, Menahan 11 Pangeran
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun baru berusia 32 tahun, memiliki peran dominan untuk urusan militer Saudi, kebijakan luar negeri, serta kebijakan ekonomi dan sosial. AFP/SAUDI ROYAL PALACE/BANDOUR AL-JALOUD

Sebelumnya, saluran berita al-Arabiya juga membuat pengumuman melalui Twitter, namun ia mencabut tweet beberapa jam kemudian.

Spekulasi tentang keputusan Raja Salman untuk turun tahta mulai menyebar luas pada akhir Juni saat dia melepaskan gelar keponakannya, Wakil Putra Mahkota, Mohammed Nayef sebagai pewaris tahta dan memberikannya kepada anaknya.

Advertising
Advertising

Pada September 2017, saluraan televisi Lebanon al-Manar mengutip sumber yang dekat dengan keluarga kerajaan melaporkan, Raja Salman mungkin akan segera turun karena masalah kesehatan.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah menjadi berita utama dengan reformasinya.

Lebih dari 40 anggota keluarga kerajaan, termasuk miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal, beberapa menteri, pejabat militer dan pengusaha, ditangkap di Arab Saudi pekan lalu atas perintah Komite Antikorupsi kerajaan yang baru dibentuk dan dipimpin oleh Putera Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mencium tangan Pangeran Mohammed bin Nayef. Komisi Antikorupsi, yang diketuai putra mahkota, menemukan sejumlah bukti korupsi pada insiden banjir di Jeddah, pada 2009, dan merebaknya virus pernapasan di Timur Tengah, pada 2012. Al-Ekhbariya via AP

Penangkapan itu merupakan bagian dari reformasi Pangeran Mohammed untuk membawa Arab Saudi menjadi negara Islam moderat.

Baca: Diduga Korupsi, Arab Saudi Lanjutkan Penangkapan Pangeran Lain

Pada 25 April 2016, Putra Mahkota mengumumkan rencana Arab Saudi pembangunan Saudi Vision 2030. Dokumen tersebut mencakup 80 proyek, yang ditujukan untuk mengembangkan sektor layanan publik, pariwisata dan sejumlah inisiatif hak-hak perempuan.

SPUTNIK NEWS | PRESS TV | DAILY STAR

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

3 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

3 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

4 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

5 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

5 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya