Pelaku Penembakan Massal Las Vegas Diduga Depresi Karena Uang

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 6 November 2017 07:03 WIB

Eric Paddock memegang foto dirinya sendiri (kiri), bersama saudaranya, Stephen Paddock. AP

TEMPO.CO, Las Vegas - Investigasi polisi Amerika Serikat menunjukkan pelaku penembakan massal Las Vegas, Stephen Paddock, 64, mengalami depresi karena kehilangan uang dalam jumlah besar. Faktor ini diyakini bisa menjadi faktor penentu yang melatarbelakanginya melakukan penembakan massal paling mengerikan dalam sejarah Amerika Serikat.

Baca: Stephen Paddock, Pelaku Penembakan Massal yang Cerai Dua Kali

Paddock merupakan seorang pejudi kelas atas dan juga investor properti. Dia diketahui kehilangan uang dalam jumlah besar sejak September 2015.
"Ini berujung pada depresi," kata Joe Lombardo, Sheriff Clark County, yang ikut dalam investigasi penembakan massal yang menewaskan 58 orang di Las Vegas itu. Lombardo memberikan wawancara kepada stasiu televisi Las Vegas, KLAS-TV soal kemungkinan motif Paddock.

Baca: Di Toko Ini Paddock Beli Senjata untuk Penembakan Las Vegas

Di dalam kamar penembak Stephen Paddock di hotel Mandalay Bay. News.com.au

Advertising
Advertising

Ini merupakan pertama kalinya polisi memberikan indikasi dari sejumlah petunjuk yang bisa menjelaskan motif Paddock melakukan pembunuhan massal.

"Dia punya kepribadian narsistik.. Dia sepertinya mengalami masa-masa depresi," kata Lombardo.


Menurut Lombardo, Paddock adalah orang yang sibuk mencari status. Dia berkeinginan agar orang-orang di sekitarnya termasuk di kasino melihatnya dengan status tertentu. Dia ingin diakui oleh teman-temannya dan keluarganya.

"Jadi tampaknya status ini mulai menurun selama beberapa waktu, dan ini bisa berdampak pada dirinya dan membuatnya melakukan apa yang dia lakukan itu," kata Lombardo.

Penyelidik bekerja di kamar yang disewa Stephen Paddock untuk melakukan penembakan di Mandalay Bay Resort and Casino di Las Vegas. AP

Hingga kini proses investigasi masih terus berlangsung mengenai apa yang mendorong Paddock melakukan pembantaian massal. Dia menembaki kerumunan orang yang sedang menonton konser musik country. 58 orang meninggal tertembak dan 500 orang terluka akibat perbuatannya itu.

Menurut Lombardo, polisi Las Vegas dan Biro Investigasi Federal FBI telah mengecek laatara belakang sosial, politik dan kemungkinan radikalisasi. Menurut temuan polisi, Paddock merencanakan penembaka massal ini secara teliti dan sengaja berupa menyembunyikan perbuatannya.

Paddock menyewa kamar di lantai atas di hotel agar bisa melihat langsung ke arah jalan Route 91 Harvest Festival. Dia membawa 23 senjata api, dan belasan senjata ini telah dimodifikasi menjadi otomatis.

Polisi belum menemukan ada indikasi Paddock mendapat bantuan saat melakukan tindakannya itu. Namun, polisi masih mengumpulka informasi dari pacarnya, yang sedang pulang ke Filipina pada saat kejadian.

Marilou Danley, seorang warga Filipina, masih ditanyai polisi hingga pekan ini. Lombardo mengatakan polisi menanyainya soal pembelian senjata api oleh Paddock.

Namun, Danley mengatakan dia sama sekali tidak tahu soal ini dan tidak melihat indikasi Paddock akan melakukan aksi gila itu. Soal ini, Lombardo mengatakan,"Penjelasannya sulit dipercaya."

Sheriff Lombardo sempat menyebut saudara lelaki paling muda Paddock, yaitu Eric Paddock sebagai seorang maniak tanpa menjelaskan lebih lanjut. Eric menyebut Stephen Paddock sebagai multijutawan.

Sedangkan adik penembakan massal Las Vegas Stephen lainnya yaitu Bruce Paddock telah ditangkap di Los Angeles pada 25 Oktober 2017 karena kasus kepemilikan foto-foto pornografi anak.


NEWS

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

4 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

7 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

8 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

8 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

8 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

8 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

8 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

8 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

8 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya