Pertama Kali 3 Kapal Induk Amerika Berkumpul Dekat Korea Utara

Senin, 30 Oktober 2017 06:05 WIB

Kapal induk Amerika Serikat, USS George HW Bush dan gugus tempurnya berlayar bersama kapal induk Inggris, HMS Queen Elizabeth dalam latihan Saxon Warrior, di lepas pantai Skotlandia, pada 8 Agustus 2017. MoD/Crown Copyright, Handout/LPhot Ioan Roberts via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan mengadakan latihan tiga kapal induk sekaligus di Pasifik dengan Korea Selatan secara bersamaan. Latihan itu dilakukan menjelang kunjungan Presiden Donald Trump ke Asia untuk pertama kalinya pada pekan depan.

Tiga kapal induk Angkatan Laut, bersama lebih dari 20 ribu marinir, ratusan jet tempur, dan beragam kapal perang penghancur serta penjelajah akan bersandar di wilayah operasi Armada 7, yang bermarkas di Jepang.

Baca: Senat: Strategi Amerika Serikat Atas Korea Utara Buruk

Ini merupakan kejadian yang tidak biasa dan datang saat ketegangan meningkat dengan Korea Utara, yang telah berulang kali mengancam Amerika dan melanjutkan tes rudal nuklirnya selama beberapa bulan terakhir.

"Terakhir kali Angkatan Laut mengoperasikan tiga kelompok pengangkut bersama-sama pada tahun 2007," kata Letnan Jenderal Kenneth McKenzie, seperti yang dilansir Defence News pada 28 Oktober 2017.

Kapal induk yang berbasis di West Coast Nimitz dan Theodore Roosevelt akan bergabung dengan kapal induk Ronald Reagan, yang berbasis di Jepang.

Advertising
Advertising

Sebuah latihan gabungan yang melibatkan ketiga operator tersebut belum diumumkan, tapi pejabat Angkatan Laut mengatakan perencanaan tersebut sedang dilakukan.

Baca: Donald Trump Batal Kunjungi Perbatasan Dua Korea

Gedung Putih telah mengumumkan perjalanan 12 hari Trump ke Asia mulai 3 November mendatang. Kepala tertinggi militer itu akan berhenti di Hawaii, Jepang, Korea Selatan, Cina, Vietnam, dan Filipina.

Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford di Korea Selatan pekan ini mengatakan kapal induk tersebut tidak ditargetkan secara khusus di Korea Utara.

Namun, banyak pakar Angkatan Laut mengatakan pesan tersebut tidak dapat dipungkiri ditujukan kepada Korea Utara.

"Tidak diragukan lagi banyak pengamat akan mencatat pertemuan tersebut," kata Jan van Tol, seorang pensiunan marinir yang memimpin kapal perang di Armada ke-7.

Baca: Jimmy Carter Siap Mediasi Donald Trump—Kim Jong-un

Angkatan Laut memiliki total 10 kapal induk, dan tidak satu pun berada di wilayah komando pusat Amerika.

Beberapa orang telah menyatakan keprihatinannya, bahwa dalam situasi ketegangan tinggi seperti yang memburuk antara Washington dan Pyongyang, sedikit salah langkah atau kesalahpahaman bisa memicu konflik.

Meski begitu, pakar Angkatan Laut berpendapat ketiga operator konvergen tersebut lebih melambangkan kekuatan diplomasi koersif daripada persiapan operasi militer.

Kelompok kapal induk itu juga dikatakan tidak hanya mengirim pesan ke Korea Utara, tapi ke Cina, tempat Donald Trump diperkirakan akan berkunjung bulan depan.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya