Bela Rohingya, Oxford Lucuti Gelar Aung San Suu Kyi Lagi

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Jumat, 20 Oktober 2017 14:23 WIB

Lukisan Aung San Suu Kyi . Foto: Chen Yanning/ St Hugh's College, Oxford University)

TEMPO.CO, Oxford - Lembaga pendidikan terkemuka Inggris, Oxford, kembali memberikan sanksi sosial kepada salah satu alumnusnya dari Asia, Aung San Suu Kyi, terkait krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di Myanmar.

Setelah sebelumnya menurunkan potret Suu Kyi dan mencopot gelar kehormatannya, kini gelar bagi para mahasiswa junior kampus itu, yang menggunakan nama peraih nobel perdamaian itu, juga
akan dihapus.

Baca:Kritik Rohingya Meluas, Oxford Turunkan Potret Aung San Suu Kyi

Lulusan di salah satu perguruan tinggi Oxford di mana Aung San Suu Kyi belajar, telah memilih untuk menghapus nama pemimpin Myanmar dari gelar kamar junior karena tanggapannya terhadap krisis kemanusiaan Rohingya

Dalam sebuah pemungutan suara pada Kamis malam, 19 Oktober 2017, para siswa di perguruan tinggi St Hugh di Universitas Oxford memutuskan menghilangkan nama peraih Nobel Perdamaian 1991 itu dari ruang umum junior Aung San Suu Kyi segera.

Baca:Jenderal Ming: Rohingya Bukan Orang Myanmar, tapi Dibawa Inggris

"Ketidakmampuan Aung San Suu Kyi untuk mengutuk pembunuhan massal itu, pemerkosaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang parah di Rakhine tidak dapat dimaafkan dan tidak dapat diterima. Dia telah menentang prinsip dan cita-cita yang pernah dia perjuangkan dengan benar," demikian isi resolusi St Hugh, seperti yang dilansir Guardian pada, Jumat, 20 Oktober 2017.
Advertising
Advertising

Gerakan itu mengkritik sikap diam Suu Kyi dalam pembelaan terhadap perlakuan kasar terhadap minoritas Muslim Rohingya, yang telah mengalami pembersihan etnis dan serangan kekerasan pasukan militer Myanmar.

Baca:Inggris: Krisis Kemanusiaan Rohingya Tidak Bisa Diterima

Krisis itu telah menyebabkan lebih dari setengah juta warga etnis minoritas Muslim Rohingya diusir dari tempat tinggalnya di negara bagian Rakhine utara ke negara tetangga Bangladesh.

Pada tahun 2012, Aung San Suu Kyi mendapat anugerah gelar doktor kehormatan dari Oxford, dan mengadakan pesta ulang tahun ke 67. Ini merupakan perguruan tinggi tempat dia belajar ilmu politik, filsafat dan ekonomi antara 1964 dan 1967.

Namun dalam beberapa bulan terakhir ini, Suu Kyi telah menarik kritik yang meningkat atas tanggapannya terhadap krisis kemanusiaan Rohingya. Pada September, badan pemerintahan St Hugh memutuskan untuk menurunkan lukisannya dari pintu masuk utama, beberapa hari sebelum dimulainya masa universitas dan kedatangan siswa baru.

Pada awal Oktober, Dewan Kota Oxford memilih dengan suara bulat untuk melepaskan pemimpin de facto Myanmar itu dari penghargaan Freedom of the City of Oxford.

Sejauh ini, Oxford telah memutuskan untuk tidak mempertimbangkan kembali gelar kehormatan Aung San Suu Kyi. Namun universitas tersebut telah mengungkapkan "keprihatinan mendalamnya" atas perlakuan minoritas Rohingya.

Universitas ini juga mengatakan pihaknya berharap pemerintah Myanmar, yang dipimpin oleh alumni Oxford Aung San Suu Kyi, dapat menghapuskan praktek diskriminasi dan penindasan, terhadap warga minoritas Rohingya dan menunjukkan kepada dunia bahwa Myanmar menghargai kehidupan dan hak asasi semua warganya.

GUARDIAN|CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA

Berita terkait

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

23 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

33 hari lalu

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

39 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu

Baca Selengkapnya

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

58 hari lalu

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.

Baca Selengkapnya

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

5 Januari 2024

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

16 November 2023

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

11 November 2023

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.

Baca Selengkapnya