Hotel Bersejarah Myanmar Terbakar, 1 Tewas

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Kamis, 19 Oktober 2017 14:45 WIB

Peserta tampil di atas kapal tradisionalnya saat ikuti Festival Cahaya Shwe Kyin, di Yangon, Myanmar, 6 Oktober 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Yangon - Sebuah hotel kayu jati bersejarah di Ibu Kota Yangon, Myanmar, hangus dilalap si jago merah, menewaskan 1 orang. Kebakaran di hotel yang populer di kalangan wisatawan asing itu terjadi pada Kamis, 19 Oktober 2017, menjelang pagi.

Hotel tepi danau, Kandawgyi Palace Hotel merupakan sebuah bangunan era kolonial, yang dimiliki seorang pengusaha Myanmar yang terkenal karena menghasilkan kekayaan di bawah kekuasaan junta militer.

Baca: Terus Ditekan, Myanmar Bakal Investigasi Kekerasan Atas Rohingya

Seorang saksi di tempat kejadian melihat selembar plastik putih yang menutupi jasad, yang dikeluarkan dari kobaran api oleh petugas. Namun tidak ada konfirmasi segera mengenai korban lebih lanjut.

Baca: Jenderal Ming: Rohingya Bukan Orang Myanmar, tapi Dibawa Inggris

Advertising
Advertising

"Kami tidak tahu mengapa api mulai menyala. Kami sedih karena tempat bersejarah dan indah itu hancur total," kata seorang saksi, Kyi Kyi, seperti dilansir Inquirer pada 19 Oktober 2017.

Saksi lain, yang mengenakan baju bertuliskan merek perusahaan Htoo yang mengelola hotel itu, mengatakan: "Ini sangat buruk. Semua sudah hilang sekarang. "

Perusahaan Htoo, yang berbisnis di bidang konstruksi, kayu, resor dan maskapai penerbangan, didirikan Tay Za. Dia adalah seorang konglomerat kontroversial, yang menghasilkan puluhan hingga ratusan miliar rupiah melalui hubungan dekatnya dengan diktator militer Myanmar.

Pada 1930an, hotel itu merupakan bangunan bagi klub dayung tentara Inggris, yang saat itu menjajah Myanmar.

Para tamu di hotel yang hancur telah dipindahkan ke hotel lain di Yangon, kota terbesar di Myanmar.

Myanmar kini sedang berjuang mempromosikan sektor pariwisata untuk mendongkrak pendapatan nasional, semenjak berakhirnya rezim junta militer dan munculnya Aung San Suu Kyii sebagai pemimpin de fakto.

Reputasi Myanmar sebagai salah satu tujuan baru wisata di Asia Tenggara juga rusak oleh kecaman dunia internasional akibat pelanggaran hak asasi manusia tentara Myanmar terhadap warga etnis Rohingya. PBB menyebutnya sebagai pembersihan etnis yang jelas sekali.

INQUIRER | YON DEMA

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya