DEFCON Sebut Ancaman Nuklir Korea Utara Level 4

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Rabu, 18 Oktober 2017 06:45 WIB

Infografis cara menghentikan misil Korea Utara. Cnn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga intelejen swasta DEFCON memperingatkan bahaya kemungkinan serangan rudal berhulu ledak nuklir oleh militer Korea Utara berada di level empat. "Meskipun belum ada ancaman nuklir dalam waktu dekat saat ini," begitu pernyataan DEFCON seperti dikutip media Express, Selasa, 17 Oktober 2017. Level satu adalah level ertinggi dari lima level.

Baca: Diambang Perang, 4 Kapal Induk Amerika Kepung Korea Utara

DEFCON juga mendeteksi adanya kemajuan signifikan dalam program sejata nuklir milik Korea Utara dengan mengutip temuan dari lembaga atom internasional IAEA. Walaupun tingkat akurasi serangan rudal ini masih lemah, namun bom nuklir negara komunis itu cukup canggih untuk bisa mengenai wilayah Amerika Serikat.

Baca: Korea Utara: Perang Nuklir Tinggal Menunggu Waktu di Semenanjung

"Kajian data dari Korea Utara menunjukkan negara itu merasa semakin terpojok. Ini bisa membuat kemungkinan negara itu menyerang semakin tinggi," demikian pernyataan DEFCON.
DEFCON ini merupakan lembaga intelejen swasta dan berbeda dengan lembaga dengan nama sejenis, yang berada di bawah kendali militer AS dan memiliki singkatan Defense Readiness Condition.


Untuk mengantisipasi adanya serangan mendadak, Kepala Angkatan Udara Amerika menerbangkan pesawat mereka di sekitar wilayah internasional, meskipun pejabat Korea Utara telah mengatakan mereka berhak menembak jatuh pesawat militer ini.

Antisipasi juga dilakukan setelah terjadi keributan Trump dengan Kim Jong Un, yang terlibat adu pendapat melalui media. Sebelumnya Trump menyebut pemimpin Kim Jong Un dari Korea Utara sebagai "manusia roket kecil" terkait pengembangan senjata roketnya.

Advertising
Advertising

Sebagai pembalasan Kim Jong Un juga menyebut Donald Trum sebagai "orang tua sakit jiwa," yang mengindikasikan adanya perlawanan untuk berperang melawan Amerika.

Ini diperkuat pernyataan Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, yang menyebut Amerikalah yang memulai perang.

"Sejak Amerika Serikat mengumumkan perang terhadap negara kita, kita akan memiliki hak untuk melakukan penanggulangan, termasuk hak untuk menembak jatuh pembom strategis Amerika Serikat bahkan ketika mereka tidak berada di dalam wilayah udara negara kita." kata Yong Ho.

MUHAMMAD IRFAN AL AMIN

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya