Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

Reporter

Terjemahan

Editor

Abdul Manan

Selasa, 10 Oktober 2017 20:01 WIB

Seorang pria berjalan di depan mural pemimpin pejuang revolusi Che Guevara di Havana (7/10). Empat puluh enam tahun setelah ia ditangkap oleh tentara di hutan Bolivia dan dieksekusi yang diperingati 8 Oktober. REUTERS/Enrique de la Osa

TEMPO.CO, Vallegrande - Bolivia memperingati 50 tahun kematian ikon revolusi Ernesto "Che" Guevara, 9 Oktober 2017. Di sebuah sudut terpencil Bolivia timur di mana Che Guevara, meninggal, ribuan orang berkumpul untuk memperingati kematiannya.

Che bahu membahu bersama Fidel Castro untuk menjatuhkan pemerintahan diktator yang didukung Amerika Serikat, Fulgencio Batista. Ia sempat menjadi menteri setelah Batista jatuh dan Castro berkuasa. Namun ia memilih pergi ke Kongo dan kemudian Bolivia untuk menggerakkan revolusi di sana sampai akhirnya dia ditangkap dan dieksekusi militer Bolivia yang dilatih badan intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA), pada 9 Oktober 1967.

Keempat anak Che, bersama Presiden Bolivia Evo Morales dan Wakil Presiden Alvaro Garcia Linera, dan delegasi dari Venezuela dan Kuba, datang untuk memberi penghormatan terhadap Che Guevara di Kota Vallegrande, Senin waktu setempat.

"Ini adalah momen bersejarah. Bukan hanya bagi saya pribadi, tapi untuk semua orang yang berjuang untuk kebebasannya," kata Morales di depan massa. "Memperingati 50 tahun kematian Che adalah mengingat perjuangan untuk kehidupan yang bermartabat dan kedaulatan nasional, dan juga melawan imperialisme."

Para pengunjung yang datang Kota Vallegrande dari seluruh penjuru dunia itu menghadiri acara utama peringatan itu yang berlangsung di bandara di mana sisa-sisa dari jejak Che dan rekan-rekan gerilyanya masih ditemukan di sana pada 1997 sebelum dipulangkan ke Kuba.

Peringatan hari Senin itu adalah bagian dari kegiatan lima hari, termasuk pertunjukan film, pertunjukan teater, pameran foto, dan diskusi. "Kami menunjukkan bahwa di Bolivia, pemikiran Che dan karyanya terus dijaga dan bahwa pemerintah kita mengikuti teladannya," kata Alfredo Rada, wakil menteri koordinator Bolivia.

Pemerintah Bolivia saat ini bekerja keras menjaga agar warisan Che tetap hidup. "Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Morales. "Kita berada di waktu yang berbeda sekarang. Ini masa pembebasan demokratis, yang tidak hanya didorong oleh peluru tapi juga oleh kotak suara dan pemungutan suara."

Abdul Manan | Aljazeera

Berita terkait

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Presiden Morales: Bolivia Bebas Utang dari Bank Dunia dan IMF  

26 Juli 2017

Presiden Morales: Bolivia Bebas Utang dari Bank Dunia dan IMF  

Presiden Bolivia, Evo Morales menyatakan negaranya telah sepenuhnya bebas utang dari Bank Dunia dan IMF.

Baca Selengkapnya

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.

Baca Selengkapnya

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.

Baca Selengkapnya

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.

Baca Selengkapnya

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.

Baca Selengkapnya

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.

Baca Selengkapnya

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.

Baca Selengkapnya