Pada Akhir Pekan, Donald Trump Kembali Serang Kim Jong Un

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Minggu, 8 Oktober 2017 14:15 WIB

Seorang pejalan kaki melihat sebuah televisi yang menampilkan sosok Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un di Seoul, Korea Selatan, 10 Agustus 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mencuit di akun Twitter pribadinya @realdonaldtrump pada Sabtu, 7 Oktober 2017, waktu setempat bahwa upaya menjalin kesepakatan selama 25 tahun terakhir dengan pemerintah Korea Utara telah gagal.

Trump menilai rezim Korea Utara justru terkesan “membodohi” para negosiator dari AS. Begini kata Trump,”Para Presiden (AS) dan jajaran pemerintahannya telah berbicara dengan Korea Utara selama 25 tahun, sejumlah kesepakatan dibuat dan uang dalam jumlah besar telah dibayar… tapi tidak berhasil. Perjanjian yang dibuat malah diingkari bahkan sebelum tintanya kering, membodohi para juru runding AS.”

Baca: Korea Utara: Presiden Donald Trump Deklarasikan Perang

Trump melanjutkan. “Maaf, hanya ada satu cara yang bisa berhasil!”

Saat ditanya pers mengenai pesan ‘berkode’ kepada Korea Utara itu, Trump hanya mengatakan, “Kalian akan tahu sebentar lagi.”

Advertising
Advertising

Baca: Dikirimi Jet Tempur, Korea Utara: Donald Trump Presiden Jahat

Saat ditanyakan ini kepada Sekretaris Media Gedung Putih, Sarah Sanders, dia mengatakan saat ini semua opsi masih terbuka.

Ini bukan pertama kalinya Trump menggertak rezim Korea Utara dan pemimpinnya Kim Jong Un. Mantan pengusaha real estate ini pernah menjuluki Jong Un sebagai “manusia roket” karena Jong Un kerap menyuruh militernya meluncurkan rudal balistik melintasi kawasan Asia Pasifik, termasuk melintasi wilayah udara Jepang.

Saat mendengar Menteri Luar Negeri Korea Utara berbicara di Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa pada pertengahan September lalu, Trump juga menyerangnya dengan keras.

Trump bahkan melontarkan ancaman terselubung. “Baru saja mendengar Menteri Luar Negeri Korea Utara berbicara di PBB. Jika dia menyuarakan pemikiran Manusia Roket Kecil (yang dimaksud Kim Jong Un), maka mereka berdua tidak akan berada di sekitar kita dalam waktu lama.”

Cuitan Trump pada Sabtu waktu setempat atau Ahad pagi waktu Indonesia bagian wilayah barat ini merupakan lanjutan dari cuitannya dua hari lalu. “Kita harus melakukan apa yang harus dilakukan untuk mencegah ancaman berlanjut dari Korea Utara.”

Dalam pertemuan dengan para pemimpin atas militer AS, Trump menegaskan,”Kita tidak bisa membiarkan kediktatoran ini mengancam bangsa dan sekutu kita dengan kemungkinan kehancuran massal atas kehidupan kita.”

Dia menambahkan, “Kita harus melakukan apa yang harus dilakukan untuk mencegah ini terjadi. Dan itu akan kita lakukan jika diperlukan. Percayalah.”

Pada pekan lalu, Trump juga mencuit mengenai upaya Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, terkait upayanya menggelar negosiasi dengan Korea Utara.

“Hemat tenagamu Rex, kita akan lakukan apa yang harus kita lakukan!”

Donald Trump menambahkan empat jam kemudian bahwa,”Bersikap baik kepada Manusia Roket tidak membuahkan hasil apa apa selama 25 tahun terakhir. Lalu mengapa pula ini bakal berhasil kali ini?” Kim Jong Un mewarisi kepemimpinan di Korea Utara pada 2011.

CNN

Berita terkait

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

4 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

9 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

13 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

17 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

26 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

28 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya