Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Jumat, 6 Oktober 2017 10:39 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Arab Saudi telah menyetujui sejumlah kesepakatan bernilai miliaran dolar dalam kunjungan kenegaraan pertama dan bersejarah Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Moskow. Seperti dilansir Independent pada 5 Oktober 2017, Raja Salman dan Putin akan menandatangani kesepakatan pembelian senjata senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun pada pertemuan WTO akhir Oktober mendatang.

Baca: Liburan ke Maroko, Raja Salman Habiskan Duit Rp 1,3 Triliun

Perjanjian awal ini adalah tentang Saudi membeli sistem pertahanan udara, yakni rudal S-400 Rusia. Kesepakatan tersebut diumumkan pada Kamis, 5 Oktober 2017, saat Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi tuan rumah bagi Raja Arab Saudi pertama yang mengunjungi Rusia untuk melakukan pembicaraan di Kremlin.

Selain membeli rudal antipesawat S-400, Arab Saudi bersiap membeli sistem peluru kendali antitank, roket, dan beberapa peluncur roket.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan pembicaraan antara Putin dan Raja Salman dipusatkan pada kesamaan di antara kedua negara.

"Kedua pemimpin berdiskusi terkait dengan hal-hal yang ramah serta substansial berdasarkan keinginan Moskow dan Riyadh untuk secara konsisten mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan di semua bidang," kata Lavrov dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir.

Baca: Arab Saudi Siapkan Rp 266 Triliun Untuk Infrastruktur di Amerika

Advertising
Advertising

Lavrov berujar, dua pemimpin tersebut telah bersepakat mengenai pentingnya memerangi teror serta menemukan solusi damai terhadap konflik di Timur Tengah dan atas prinsip integritas teritorial.

Rusia dan Arab Saudi berada di sisi yang berlawanan dalam konflik di Timur Tengah, termasuk Suriah. Moskow mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad, sementara Riyadh mendukung oposisi.

Selain itu, keduanya bertentangan dalam konflik Yaman. Sebuah koalisi pimpinan Saudi telah mengebom pemberontak Houthi di Yaman sejak 2015 dan mendapat kecaman dari Moskow.

Kedua negara juga mengisyaratkan bahwa kemungkinan akan ada kerja sama lebih lanjut untuk mengangkat harga minyak, sumber kehidupan ekonomi Rusia dan Arab Saudi. Para menteri Rusia juga berharap delegasi Saudi yang dipimpin Raja Salam akan membawa investasi ke Rusia.

AL JAZEERA | INDEPENDENT | YON DEMA

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Laut Merah, Saudi Akan Izinkan Minuman Beralkohol

2 Agustus 2017

Wisata ke Laut Merah, Saudi Akan Izinkan Minuman Beralkohol

Arab Saudi mmepertimbangkan untuk mengizinkan minuman beralkohol di proyek wisata Luat Merah.

Baca Selengkapnya