Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Rabu, 4 Oktober 2017 22:49 WIB

Seorang pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengacungkan dua jarinya saat memperingati dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Koalisi Saudi melakukan penyerangan sejak. REUTERS/Khaled Abdulla

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Salman dari Arab Saudi akan tiba di Moskow, Rusia minggu ini untuk melakukan kunjungan resmi pertamanya.

"Kami sedang menunggu kunjungan Raja pada hari Kamis," kata Yury Ushakov, staf kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, seperti dikutip oleh Independent pada 3 ktober 2017.

Baca: Kolumnis Diskors Setelah Raja Salman Kecam Sanjungannya

Seperti yang dilansir kantor berita Rusia, TASS pada 4 OOktober 2017, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, kunjungan Raja Salman akan dimanfaatkan untuk berbagi pendapat untuk pengembangan progresif hubungan kedua negara, termasuk untuk memastikan stabilitas regional dan global.

"Kami yakin bahwa peristiwa yang benar-benar penting dalam hubungan kita ini akan membawa kerja sama kita ke tingkat yang sama sekali baru dan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi stabilitas kawasan," katanya.

Kunjungan raja berusia 81 tahun itu dilakukan sebulan sebelum anggota negara-negara produsen minyak atau OPEC bertemu di Wina, Austria dalam rangka membahas usaha untuk mengurangi produksi minyak mentah untuk membantu menstabilkan harga.

Baca: Akan Serang Raja Salman, Empat Milisi Yaman Ditangkap Malaysia

Raja Salman diperkirakan akan meminta dukungan dan komitmen Rusia untuk memastikan bahwa kesepakatan pemotongan produksi berlanjut, menyusul penurunan pendapatan Arab Saudi dari sektor minyak. Arab Saudi dan Rusia sangat bergantung pada ekspor minyak dan turunnya harga minyak mentah yang dimulai pada tahun 2014 mengancam petumbuhan ekonomi kedua negara.

Meskipun Rusia dan Arab Saudi sekarang menjadi sekutu di pasar minyak global, namun keduanya berada di sisi yang berlawanan dalam konflik Suriah.Moskow mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad dan Riyadh mendukung oposisi.

Advertising
Advertising

Titik potensial lain dari ketidaksetujuan antara Riyadh dan Moskow adalah Yaman. Sebuah koalisi pimpinan Saudi telah mengebom pemberontak Houthi di Yaman sejak tahun 2015 dan mendapat kecaman dari Moskow.

Baca: Aliansi Baru Rusia-Iran-Turki Akhiri Perang di Suriah

Rusia saat masih Uni Soviet merupakan negara pertama yang mengakui Arab Saudi sebagai sebuah negara. Keduanya kemudian membentuk hubungan diplomatik pada 1926. Namun, ketika pada 1938 pimpinan Soviet mengeksekusi utusannya ke Riyadh, Karim Khakimov, yang merupakan teman dekat raja Saudi , hubungan diplomatik antara kedua negara kemudian hancur. Hubungan didirikan kembali setelah pembubaran Uni Soviet dan pembentukan Federasi Rusia pada 1991.

Perjalanan Raja Salman, bagaimanapun, menyoroti kekuatan Rusia yang tumbuh di Timur Tengah dan terjadi setelah Lavrov mengunjungi Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan mengenai de-eskalasi di Suriah bulan lalu.
INDEPENDENT|AL JAZEERA|TASS|ARAB NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Laut Merah, Saudi Akan Izinkan Minuman Beralkohol

2 Agustus 2017

Wisata ke Laut Merah, Saudi Akan Izinkan Minuman Beralkohol

Arab Saudi mmepertimbangkan untuk mengizinkan minuman beralkohol di proyek wisata Luat Merah.

Baca Selengkapnya