TEMPO.CO, Riyadh – Kolumnis surat kabar Arab Saudi, Al-Jazirah, ditangguhkan dari pekerjaannya atau diskors setelah Raja Salman bin Abdulaziz mengecam artikelnya yang menyanjungnya berlebihan.
Ramadan al-Anzi, nama kolumnis itu, dalam artikelnya yang baru terbit baru-baru ini memuji Raja Salman dengan menggunakan istilah yang biasanya diperuntukkan bagi Allah.
Hal biasa bagi kolumnis di media lokal untuk memuat tulisan yang memuji Raja Salman sejak berkuasa pada 2015. Namun, bila pujian itu terlalu berlebihan dan bahkan disamakan dengan Sang Pencipta, hal itu tentu tidak disukai.
Baca: Idul Fitri, Raja Salman Sebut Terorisme Momok Zaman Ini
Pekan lalu, Anzi menyebut Raja Salman sebagai haleem, yang artinya maha penyantun, dan shadeed al-eqab. Kedua ungkapan itu hanya diperuntukkan bagi Allah.
Mendengar hal tersebut, Raja Salman sangat terkejut dan langsung mengecam keras sang kolumnis. Dia menilai tindakan Al-Anzi sebagai sesuatu yang berbahaya.
”Ini adalah masalah yang membuat kami tertekan. Kami tidak menerima dan tidak menyetujuinya. Menyadari bahayanya, kami tidak akan bersikap lunak terhadapnya,” kata Raja Salman, seperti yang dilansir Independent pada 2 Juli 2017.
Baca: Raja Salman Tunjuk Mohammed bin Salam Jadi Putra Mahkota
Gara-gara sanjungan kolumnis itu, surat kabar tersebut kemudian menerbitkan permintaan maaf.
”Ungkapan dan penghargaan yang diberikan oleh penulis tentang kepribadian Penjaga Dua Masjid Suci tidak dapat diterima, terlepas dari apa yang telah Allah berikan kepadanya. Semoga Tuhan melindungi dia, kehormatan untuk melayani dua masjid suci, Islam, tanah air dan orang-orang,” demikian ditulis Al-Jazirah.
Beberapa media Arab Saudi juga melaporkan bahwa Raja Salman telah memerintahkan agar tindakan hukum diberikan kepada Al-Jazirah, meski tidak menjelaskan secara spesifik hukumannya.
BBC | INDEPENDENT | YON DEMA