Bangladesh Kembalikan 500 Ribu Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Senin, 2 Oktober 2017 15:55 WIB

Pengungsi rohingya berjalan melintasi sungai usai melintasi perbatasan Myanmar-Bangladesh di Teknaf, Cox Bazar, Bangladesh, 29 September 2017. Setiap hari ribuan pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Bangladesh. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Bangladesh membuka pembicaraan dengan tetangganya, Myanmar, Senin, 2 Oktober 2017, untuk mengembalikan 500 ribu pengungsi muslim Rohingya ke Myanmar, yang sebagian besar tiba di negeri itu pada akhir Agustus lalu.

Sejak 25 Agustus 2017, menurut taksiran PBB, 507 ribu muslim Rohingya eksodus dari Myanmar untuk menghindari kekerasan di sana.

"Ini perkembangan tercepat di dunia soal pengungsi. Negeri berpenduduk mayoritas Buddha itu sedang melakukan program pembersihan etnis," bunyi pernyataan PBB sebagaimana dikutip sejumlah media. Myanmar menolak tudingan PBB.

Baca: PM Bangladesh Desak PBB Bentuk Zona Aman Rohingya di Myanmar

Pasukan Myanmar melancarkan serangan di sebelah utara negara bagian Rakhine untuk merespons pemberontakan yang dilakukan oleh milisi Rohingya pada 25 Agustus.

Advertising
Advertising

Myanmar berdalih bahwa serangan yang mereka lancarkan tersebut akibat ulah para pemberontak yang menyerang warga sipil dan melakukan pembakaran terhadap lebih dari 400 desa Rohingya di utara Rakhine. Tetapi tuduhan Myanmar tersebut dibantah oleh pemberontak.

"Lebih dari 500 orang tewas dalam kekerasan terakhir, hampir seluruhnya adalah kaum pemberontak," bunyi pernyataan Myanmar.

Kekerasan berdarah itu membuat Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina prihatin. Selanjutnya, Hasina mendesak agar seluruh kekerasan tersebut diakhiri dan meminta Myanmar menyiapkan zona aman bagi para pengungsi untuk kembali.

Dia juga meminta tim pencari fakta PBB datang ke Myanmar, sekaligus meminta negara tersebut mengimplementasikan masukan dari bekas Sekjen PBB Kofi Annan guna memecahkan masalah Rohingya.

Dalam pertemuan dengan utusan pemerintah Myanmar, Kywa Tint Swe, di Dhaka pada Senin ini, Bangladesh akan berfokus pada lima usulan, di antaranya adalah pengembalian pengungsi ke Myanmar.

Baca: PBB: 90 Ribu Warga Rohingya Tiba di Bangladesh

"Kami rasa permasalahan pengungsi tidak bisa dipecahkan hanya sekali pertemuan," kata pejabat Bangladesh, yang tak bersedia disebutkan namanya.

Krisis pengungsi Rohingya menjadi problem terbesar bagi pemimpin Aung San Suu Kyi, sejak membentuk pemerintahan tahun lalu setelah memenangi pemilu pada 2015.

Aung San Suu Kyi, dalam pidato nasionalnya bulan lalu, mengatakan Myanmar siap memulai pembicaraan dengan Bangladesh sesuai dengan kesepakatan 1993 dan bersedia menerima kembali para pengungsi tanpa pengecualian. Saat ini, ada sekitar 300 ribu pengungsi Rohingya di Bangladesh sebelum terjadi eksodus besar-besaran.

REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

16 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

5 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

35 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

44 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

56 hari lalu

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

5 Februari 2024

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan

Baca Selengkapnya