Pengungsi Rohingya Terus Meninggalkan Desa karena Tidak Aman

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 2 Oktober 2017 07:07 WIB

Seorang pengungsi Rohingya membawa bambu untuk membangun rumah darurat di Kamp Pengungsian Thengkhali, Cox Bazar, Bangladesh, 30 September 2017. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Para pengungsi warga etnis Rohingya berkumpul di tepi pantai di pesisir barat Myanmar, yang berbatasan langsung dengan laut.

Media pemerintah, Global New Light of Myanmar, melaporkan ada sekitar 2.000 warga etnis Rohingya yang berkumpul di sini setelah berjalan dari desa-desa mereka di negara bagian Rakhine dan sebagian berasal dari daerah Buthidaung.

Baca: Kritik Rohingya Meluas, Oxford Turunkan Potret Aung San Suu Kyi

Menurut perkiraan sementara, ada sekitar 500 ribu warga Rohingya yang telah mengungsi dan menyelamatkan diri di daerah Bazar Cox di Bangladesh, yang bertetangga dengan Myanmar.

Sekitar seratus orang meninggal saat perahu yang ditumpanginya terbalik di Sungai Naf, yang memisahkan Myanmar dan Bangladesh. Warga melarikan diri karena tentara Myanmar dan milisi Buddha menyerang dan membakar rumah dan desa mereka.

Advertising
Advertising

Baca: Rohingya: Wawancara Shunlei Tokoh Muda Myanmar

“Mulai Selasa kemarin, warga mulai meninggalkan tempat tinggalnya karena mereka merasa tidak aman,” tulis Global New. Para pejabat lokal berusaha meyakinkan bahwa kondisi telah aman. Tapi warga tidak percaya dan tetap ingin pindah ke Bangladesh.

Tim kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan, warga Rohingya yang belum mengungsi kondisinya semakin terisolasi di desa-desanya. Ini karena bantuan pemerintah dan dunia internasional belum memasuki kawasan ini.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop meminta ada solusi politik untuk mengatasi krisis kemanusiaan Rohingya ini.

“Kami sangat terganggu dengan apa yang terjadi di negara bagian Rakhine,” kata Bishop kepada ABC TV. Australia bekerja sama dengan Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh.

DW

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

27 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya