Apa Instruksi Presiden Trump ke Tim Siber terhadap Korea Utara?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 1 Oktober 2017 14:21 WIB

Presiden Korea Utara Kim Jong un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. latimes.com

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan Komando Siber Amerika Serikat (US Cyber Command) untuk menyerang para peretas komputer di jaringan intelejen militer Korea Utara yaitu di Biro Umum Penyadapan (Reconnaissance General Bureau).

Ini dilakukan dengan menyerang server komputer mereka dengan traffic yang membuat akses internet Korea Utara menjadi macet.

Baca: Korea Utara Pindahkan Rudalnya dari Pyongyang, Siap Diluncurkan?

“Instruksi Trump ini termasuk memerintahkan semua diplomat adan pejabat untuk mengangkat isu Korea Utara dalam setiap percakapan mereka dengan rekan dari negara lain. Sekaligus meminta mereka memutus hubungan diplomatik dan semuanya dengan rezim Korea Utara,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada Washington Post, Ahad, 1 Oktober 2017.

Baca: Resmi, Malaysia Larang Warganya ke Korea Utara!

Advertising
Advertising

Ini adalah bagian dari instruksi Presiden yang menjabarkan secara detil strategi untuk menekan Korea Utara dengan melibatkan semua lemabaga pemerintahan. Dengan menerapkan tekanan massal terhadap Korea Utara ini, AS mulai melihat ada hasilnya. Pejabat ini mencontohkan, tekanan massal ini begitu luas sehingga membuat sejumlah pemerintah pontang-panting.

Baca: AS Ucapkan Terima Kasih Cina Dukung Sanksi PBB ke Korea Utara

Ini terjadi dalam kunjungan Wakil Presiden Mike Pence ke sebuah negara baru-baru ini. Pence meminta negara, yang tidak disebutkan namanya itu, untuk menghentika semua kegiatan bisnis dengan Korea Utara.

Negara itu menjawab bahwa mereka tidak memiliki hubungan bisnis apapun. Lalu, Pence menyebutkan bahwa negara itu memiliki hubungan bisnis sekitar $2 juta atau sekitar Rp27 miliar.

Instruksi Presiden yang diteken Trump ini juga mencantumkan sanksi bagi setiap individu dan lembaga baik dari Korea Utara ataupun negara lain yang bekerja sama. Pada Maret lalu, instruksi ini dikaji ulang dan sengaja tidak diungkapkan ke publik.

“Ini sengaja untuk memberikan kesempatan bagi pemerintahan Trump dengan Korea Utara agar bisa duduk dan bernegosiasi dan mencoba jalur solusi baru,” kata pejabat ini.

Menurut pejabat ini, sikap pemerintah AS sejak awal terbuka untuk berdialog dengan rezim Kim Jong Un. Tapi, rezim komunis Korea Utara itu terus menerus meluncurkan rudal, dan menculik warga AS sebagai sandera.

WASHINGTON POST

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya