Dachlan Abdul Hamied: Kami tidak akan ngacir begitu saja

Reporter

Editor

Rabu, 13 Agustus 2003 17:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ancaman perang di Irak semakin nyata menyusul kekhawatiran AS dan sekutu-sekutunya menggunakan kekuatan unilateral, tidak mengindahkan rambu-rambu DK PBB. Nyatanya ancaman itu juga terlihat dengan terus dikuranginya jumlah staf inti perwakilan RI di Bagdad. Terakhir, tinggal lima orang saja yang disisakan termasuk duta besar dan seorang sopir. Untuk mengetahui bagaimana situasi sebenarnya di Irak saat ini: kehidupan masyarakat, mobilisasi pasukan, kondisi suplai bahan pangan, termasuk nasib 27 mahasiswa asal Indonesia, TNR menghubungi Duta Besar Indonesia untuk Irak, Dachlan Abdul Hamied, Jumat (14/3) sore waktu setempat. Berikut petikan keterangan yang diperoleh dari dipomat non karier asli Garut, Jawa Barat, itu. Kabarnya sudah ada evakuasi lagi dari staf kedutaan di Bagdad? Ya, tadi pagi lima orang sudah dievakuasi ke Damaskus sehingga sekarang yang tersisa tinggal lima orang lagi. Mereka yang masih tinggal terdiri dari empat orang staf termasuk saya. Sedang seorang lainnya adalah sopir. Sopir itu orang Indonesia juga? Ya, orang Indonesia. Dia juga akan dievakuasi nantinya. Bagaimana dengan lima orang yang masih tersisa itu termasuk Anda, apakah sudah ada rencana kapan akan melakukan evakuasi akhir? Belum. Kita masih melihat suasana. Ada dua hal yang kita perhatikan, pertama, kita melihat perkembangan di PBB dan juga di AS. Seperti kita tahu AS telah memutuskan mngundur waktu voting di DK PBB yang sejatinya 14 Maret, hari ini. Kita lihat saja, AS bisa meminta voting itu tetapi juga bisa tidak. Kalau tidak, itu yang gawat, soalnya bisa saja AS bertindak sendiri di luar PBB. Pertimbangan yang kedua? Kita juga memperhatikan soal tata krama dakam hubungan bilateral. Sebagai negara sahabat kita tentu tidak akan ngacir begitu saja. Ada tata krama diplomatiknya. Apakah nantinya akan menunggu rekomendasi dari pemerintah Irak sendiri untuk melakukan upaya evakuasi akhir? Tidak juga. Kita melakukan koordinasi dengan perwakilan asing lainnya, kapan sebaiknya meninggalkan Irak. Kita tidak menunggu dari pemerintah Irak. Tim dari PBB (Unmovic) juga saat ini masih berada disini. Masa mereka masih disini kita sudah pergi duluan.Yang jelas saya tidak ingin menjadi imam untuk meninggalkan Irak. Kita akan menunggu untuk keluar bersama-sama dengan yang lain pada saat-saat terakhir. Apakah seluruh perwakilan asing juga belum meninggalkan Bagdad? Dari sekitar 70-an perwakilan asing yang ada di sini, 14 diantaranya sudah keluar. Mereka rata-rata sudah mengurangi stafnya. Rusia yang jumlah anggota perwakilannya besar juga sudah berkurang. Mereka yang tinggal berkisar antara 3 atau 4 orang saja. Mereka yang sudah keluar rata-rata pewakilan dari negara-negara di eropa. Perwakilan negara-negara Arab masih ada semua. Asia Tenggara sendiri tinggal Indonesia bersama Vietnam dan Malaysia. Bagiamana sebenarnya kondisi masyarakat disana? Masih normal-normal saja. Sekolah-sekolah masih berjalan, kalau malam restoran masih penuh. Suplai makanan dan kebutuhan sehari-hari? Masih, masih tetap. Masih banyak yang bisa dibeli. Hanya nilai dollar saja disini yang berubah-ubah, turun naik. Apakah terlihat mobilisasi pasukan di jalan-jalan umum? Tidak ada. Ya, kita tidak tahu ya apakah itu taktik atau bukan, mengkin tiba-tiba saja konsentrasi pasukan itu muncul, tetapi yang jelas saat ini belum terlihat.Tapi memang sudah mulai ada tumpukan-tumpukan karung berisi pasir di jalan-jalan tertentu seperti di sudut-sudut kota, di belokan-belokan jalan. Apa kabarnya 27 mahasiswa kita yang kembali ke Bagdad? Ya mereka masih terus kita bujuk. Ancaman perang yang akan terjadi sekarang ini kan berbeda dengan perang 1991 lalu. Bedanya? Kalau dulu kan AS berada di lautan, mereka hanya mengusir pasukan Irak. Nah kalau sekarang kan yang diincar pergantian rezim, man behind the gun-nya yang diincar. Sehingga yang terjadi nantinya adalah perang jarak dekat, gun to gun. Kalau begitu kan kasihan masyarakatnya. Keluar rumah bisa kena sasaran kalau diam di rumah saja dari mana mendapat makanan. Belum lagi kalau ada senjata kimia baik dari dalam (Irak) ataupun AS. Untuk itulah supaya mereka mau keluar dari Irak. Sementara ini sikap para mahasiswa kita masih tetap? Yamaklumlah mereka kan masih muda-muda. Tapi kita akan terus bujuk mereka, mereka kan anak-anak kita juga. Wuragil --- TNR

Berita terkait

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

9 menit lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, PPP Tuding Suaranya di Banten Pindah ke Partai Garuda

9 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg, PPP Tuding Suaranya di Banten Pindah ke Partai Garuda

PPP menduga perolehan suara DPR RI mereka di sejumlah dapil di Banten pindah secara tidak sah ke Partai Garuda.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

9 menit lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

12 menit lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

17 menit lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

20 menit lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Bedah Taktik Solid Timnas U-23 Uzbekistan Jelang Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23

20 menit lalu

Bedah Taktik Solid Timnas U-23 Uzbekistan Jelang Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23

Kecepatan menjadi salah satu keunggulan Uzbekistan yang mesti diwaspadai para pemain Timnas U-23 Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

22 menit lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

25 menit lalu

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

28 menit lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya