Keramaian Inaugurasinya Kalah dari Obama, Trump Cela Pers

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 22 Januari 2017 12:58 WIB

Suasana warga yang menghadiri inagurasi pelantikan Barack Obama pada 20 Januari 2009 (kiri) dan saat pelantikan Donald Trump pada 20 Januari 2017. abcnews.go.com

TEMPO.CO, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump sibuk menyerang media dengan komentar pedas pada hari pertamanya bekerja setelah dilantik. Menurut dia, media sengaja memperkecil jumlah warga yang diberitakan datang ke lokasi pelantikannya dan membuat hubungannya dengan badan intelijen rusak.

Dalam kunjungannya ke markas Central Intelligence Agency (CIA) untuk menyatakan dukungannya, Trump membantah pernyataannya sendiri beberapa pekan lalu yang mengkritik komunitas intelijen dan membandingkannya dengan partai Adolf Hitler, Nazi.

Seperti dikutip dari The New York Times, Ahad, 22 Januari 2017, dia menuduh jurnalis sebagai makhluk hidup di bumi yang paling tidak jujur. Trump juga mengklaim lebih dari 1,5 juta warga Amerika datang ke lokasi pelantikannya di Washington DC. Padahal, foto membuktikan jumlah warga Amerika yang hadir di lokasi jauh lebih sedikit.

Trump pun mengirim Sean Spicer, sekretaris pers yang baru, ke ruang wartawan di White House. Spicer menyatakan kemarahan Trump dan menuduh media sengaja menulis jumlah yang salah mengenai jumlah warga Amerika yang menghadiri pada acara inaugurasi Trump. Spicer juga mengatakan akan menahan pendaftaran identitas mereka sebagai wartawan yang meliput di Gedung Putih.

Menurut CBSNews, 800-900 ribu warga Amerika datang ke lokasi pelantikan Trump. Angka ini hanya setengah dari jumlah warga Amerika yang datang ke acara pelantikan Barack Obama pada masa jabatannya yang pertama 2009, yakni sekitar 1,8 juta orang. Angka itu juga masih kalah dibandingkan inaugurasi kedua Obama yang mencapai 1 juta orang.

Foto udara yang menampilkan kerumunan massa pada acara inaugurasi Trump dan Obama menunjukkan pemandangan berbeda. Dalam foto pelantikan Obama, warga Amerika memadati seluruh area National Mall di depan tempat pelantikan. Adapun dalam foto pelantikan Trump, warga Amerika hanya memadati setengah dari area National Mall.

THE NEW YORK TIMES | CBSNEWS | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya