2 Pengacara HAM Papua Diakui Juri Lawyers for Lawyers Award

Reporter

Sabtu, 30 Juli 2016 17:53 WIB

Pengacara HAM dari Papua, Olga Hamadi dan Gustaf Kawer. Tabloidjubi.com

TEMPO.CO, Jayapura - Dua pengacara hak asasi manusia (HAM) dari Papua, Olga Hamadi dan Gustaf Kawer, hari ini mendapatkan pengakuan khusus dari juri Lawyers for Lawyers Award di Amsterdam, Belanda. Juri yang terdiri dari para ahli hukum menempatkan mereka dalam peringkat ketiga dari nominasi ketat untuk mendapatkan penghargaan yang dimenangkan oleh pengacara HAM dari Rusia, Magamed Abubakarov.

Kedua pengacara HAM Papua ini dinominasikan oleh TAPOL, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di London.

“Keduanya layak mendapatkan pengakuan ini karena mereka telah mendedikasikan diri untuk melakukan advokasi hukum untuk masyarakat di Papua.” kata Paul Barber, Kordinator TAPOL, kepada Jubi, 31 Juli 2016.

"Penghargaan ini merupakan bukti dedikasi, keberanian dan profesionalisme Olga Hamadi dan Gustaf Kawer serta para pengacara HAM di Papua. Pemerintah Indonesia harus memberikan perhatian, melindungi hak-hak mereka dan memastikan agar mereka dapat melanjutkan kerja-kerja untuk mendapatkan keadilan di Papua," lanjut Paul Barber.

Kondisi pengacara HAM di Papua mengalami situasi yang benar-benar sulit. Dalam menjalankan tugas profesionalnya, mereka juga kerap distigmatisasi sebagai separatis dan mendapatkan ancaman dan intimidasi oleh aparat yudisial serta kepolisian, militer dan intelejen. Semata karena mendampingi orang-orang Papua yang sering ditangkap hanya karena turut serta dalam demonstrasi dan menyuarakan hak untuk berkspresi.

Dalam laporannya pada penghargaan tersebut, juri berujar:“Keduanya adalah penanda terang di sebuah wilayah, di mana orang-orang kehilangan kepercayaan terhadap sistem hukum dan menghadapi kekerasan setiap kali mereka memprotes ketidakadilan yang merajalela. Kedua pengacara menunjukkan keberanian besar yang terus berlanjut. .. yang dalam situasi secara umum diabaikan oleh dunia luar.”

Para pengacara ini mengambarkan situasi mereka dalam video : Sebuah Kisah tentang Pengacara di Papua’. Video ini dikerjakan oleh seorang Jurnalis Papua dan seorang Video Maker Papua.

Saat ini Olga Hamadi, SH, Msc adalah Koordinator KontraS Papua, yang memulai bekerja sebagai pengacara HAM sejak bergabung dengan LBH Papua, 2005. Sementara Gustaf Kawer, SH. M. Hum adalah pengacara HAM sejak terlibat di LBH Papua tahun 2000. Keduanya adalah anggota Koalisi Penegakan Hukum dan HAM di Papua, sebuah koalisi pengacara HAM di Papua yang bekerja untuk mendampingi korban yang mendapatkan represi dan mengalami ketidakadilan.

Pengacara HAM dari berbagai dunia dinominasikan dalam Lawyers for Lawyers Award. Hal ini digagas oleh organisasi masyarakat sipil Belanda Lawyers for Lawyers (L4L), yang berkomitmen untuk membuat para pengacara dapat menjalankan kerjanya secara bebas dan independen, sesuai dengan hukum internasional, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Prinsip-prinsip Dasar tentang Peran Pengacara.

Victor Mambor, Ketua Aliansi Jurnalis Independen Papua, menyampaikan ucapan selamat buat keduanya.

“Tidak mudah mendapatkan pengakuan internasional seperti Olga dan Gustaf. Keduanya telah menunjukkan dedikasi yang tinggi pada hukum dan juga orang Papua. Mereka pantas untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Selamat untuk keduanya.” ucap Mambor.

Namun Olga tak sempat menerima kabar itu. Awal pekan lalu, Olga dalam usia 34 tahun meninggal di Rumah Sakit Dok 2, Jayapura pada tanggal 28 Juli 2016.
TABLOID JUBI

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

49 menit lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

7 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

9 jam lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

11 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

22 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

23 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya