TEMPO.CO, Malang - Seorang perempuan Indonesia bernama Immatul Maisaroh menjadi salah satu penasihat Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama.
Ima, sapaan Immatul, dijadwalkan akan berpidato di depan delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat, yang diselenggarakan di Kota Philadelphia, Negara Bagian Pennsylvania, Selasa besok.
Ima merupakan warga RT 24 RW 03 Dusun Krajan, Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bekas tenaga kerja wanita itu lahir di Kanigoro pada 26 Maret 1980 sebagai anak sulung dari tiga bersaudara dari pasangan Turiyo, 54 tahun, dan Alimah (50).
Namun Turiyo dan Alimah tidak tahu bila Ima kini jadi orang penting di Amerika.
“Ima itu enggak pernah cerita kerjanya apa di sana. Dia cuma bilang kerjanya ikut di kantor Presiden,” kata Turiyo di rumahnya, Senin, 25 Juli 2016.
Seingat Turiyo dan Alimah, anak sulungnya pernah cerita bekerja membantu orang-orang telantar, terutama para pekerja asal Indonesia di Amerika. Ima sendiri tidak pernah bercerita dia juga jadi korban perbudakan di negeri rantau. Dia selalu menutupi kesusahan yang dia alami selama bekerja di negeri rantau dan sebaliknya, bercerita yang senang-senang saja.
Turiyo dan Alimah tidak tahu bila sejak 2012 Ima menjadi staf di Coalition to Abolish Slavery and Trafficking atau CAST, organisasi nirlaba yang menolong Ima pada 2000 untuk kabur dari siksaan majikannya di Los Angeles. Tugas Ima di CAST sebagai koordinator para korban perbudakan dan perdagangan manusia.
Keaktifan Ima di CAST berbuah manis. Pada 2012 pula Presiden Obama menunjuk Ima menjadi salah satu anggota Gugus Tugas untuk Pemantauan dan Pemberantasan Perdagangan Manusia (PITF), kemudian per Desember 2015 mengangkat Ima menjadi salah satu dari 11 anggota Dewan Penasihat Gedung Putih.
ABDI PURMONO
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya