Theresa May, salah satu kandidat PM Inggris. REUTERS/Dylan Martinez
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May akan menggantikan David Cameron sebagai perdana menteri. Ia rencananya dilantik pada Rabu, 13 Juli 2016.
"Saya merasa terhormat terpilih oleh Partai Konservatif menjadi pemimpin mereka," kata May seperti dikutip dari Reuters. Saat ini, Partai Konservatif masih menjadi partai terkuat di Inggris.
Setelah David Cameron mundur, kursi perdana menteri diperebutkan oleh May dan Menteri Junior di Departemen Energi dan Perubahan Iklim, Andrea Leadsom. Pada Senin kemarin, di luar dugaan publik Inggris, Leadsom mundur dari persaingan, dan balik mendukung May.
May, 59 tahun, merupakan politikus pendukung Brexit pada referendum akhir bulan lalu. Ia menyatakan pilihan Inggris keluar dari Uni Eropa akan berbuah manis. "Brexit berarti Brexit, dan kita akan membuatnya sukses," tutur May.
Cameron mundur sebagai perdana menteri pada 24 Juni lalu. Keputusan Cameron dilandasi hasil jejak pendapat yang menunjukkan para pemilih ingin Inggris keluar dari Uni Eropa. (Baca: 1.000 Pengacara Surati David Cameron Agar Batalkan Brexit)
Sebelum menjadi calon perdana menteri dari Partai Konservatif, May menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris sejak 2010. Jika resmi diangkat, May akan menjadi Perdana Menteri Inggris wanita kedua setelah Margaret "Iron Lady" Thatcher.