50 Ulama Terkemuka Sahkan Perkawinan Sejenis  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 29 Juni 2016 00:58 WIB

Ilustrasi - LGBT (rainbow flag). dok. KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Karachi - Sekelompok ulama terkemuka Pakistan mengizinkan pernikahan sejenis (transgender). Ulama-ulama itu beranggapan, jenazah mereka berhak dikebumikan menurut cara Islam. Keputusan tersebut muncul sesuai dengan salinan fatwa yang dikeluarkan baru-baru ini.

Fatwa dikeluarkan kelompok ulama Tanzeem Ittehad-i-Ummat di Pakistan, sebuah badan kecil di timur Kota Lahore. Kelompok yang terdiri atas 50 ulama itu juga memberi hak penuh kepada golongan tersebut dengan berlandaskan Undang-Undang Pusaka Islam Pakistan.

"Golongan transgender yang memiliki sifat pria berhak menikahi pasangan yang memiliki sifat perempuan," kata dokumen yang diteken 50 ulama, Ahad lalu, seperti dilansir Indian Express, Senin, 27 Juni 2016.

Selain itu, fatwa memungkinkan pria dan wanita normal menikah dengan golongan yang memiliki tanda-tanda tersebut. Namun kelompok ulama ini tidak menjelaskan secara rinci tanda-tanda yang mereka maksud.

Tanzeem Ittehad-i-Ummat bukan organisasi politik, dan fatwanya pun tidak mengikat secara hukum di negeri muslim itu. Namun kelompok ini memiliki pengaruh berkat puluhan ribu anggotanya di seluruh Pakistan.

Saat ini tidak mungkin waria menikah di Pakistan. Sebab, di sana, gay yang menikah dengan sesamanya akan dihukum penjara seumur hidup. Tidak ada "gender ketiga" yang diakui dalam kartu identitas resmi yang diterbitkan pemerintah.

Pada 2012, Mahkamah Agung Pakistan menyatakan hak yang sama untuk golongan transgender, termasuk hak mewarisi harta dan aset, yang didului tahun sebelumnya, yakni hak untuk memilih dalam pemilihan umum.

Namun Undang-Undang Pernikahan di Pakistan masih tidak berubah. Undang-undang tersebut menolak permohonan pasangan homoseksual untuk menikah.

INDIAN EXPRESS | TELEGRAPH | YON DEMA


Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

5 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

11 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

12 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

22 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

23 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

46 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

52 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

53 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

54 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.

Baca Selengkapnya