Misteri 10 WNI Bebas Tanpa Uang, Filipina Ungkap Kecurigaan

Reporter

Senin, 2 Mei 2016 19:31 WIB

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi berfoto dengan 10 korban penyanderaan Abu Sayyaf, di Ruang Pancasila, Senin, 02 Mei 2016. Abdul Azis/ Tempo

TEMPO.CO, Manila - Sebanyak 10 dari 14 sandera yang disekap oleh kelompok separatis Filipina atau dikenal dengan Abu Sayyaf dibebaskan. Mereka adalah awak kapal tugboat Brahma 12 dan tongkang Anand.

Namun, pembebasan 10 warga Indonesia tersebut disangsikan oleh beberapa pihak bahwa itu dilakukan secara gratis tanpa uang tebusan.

BACA: Fadli Zon Soal Bebasnya Sandera Abu Sayyaf: Banyak Klaim...


Kepala polisi Jolo, Junpikar Sitin mengaku bahwa tidak mengetahui mengenai kesepakatan yang terjadi, namun sepengetahuannya, Abu Sayyaf tidak pernah melepaskan sanderanya tanpa uang tebusan.

BACA JUGA
Gaduh Ahok Vs Yusril: Sekongkol Rustam hingga Kalah di PTUN
Survei: 9 dari 10 Orang Sungkan Menegur Orang yang Bau Badan


Seperti yang dilansir Asiaone, Senin,2 Mei 2016, seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya juga menyatakan telah terjadi transaksi 50 juta peso atau setara dengan Rp 13,1 miliar dari pihak Indonesia ke Abu Sayyaf.

Keraguan bahwa pembebasan itu tanpa syarat juga diutarakan anggota staf militer Filipina yang ikut dalam negosiasi dengan Abu Sayyaf. Dia mengatakan tidak tahu tentang pembayaran tebusan, tetapi ia menambahkan bahwa sulit membayangkan Abu Sayyaf membebaskan sandera tanpa menerima uang tebusan.

BACA: Dibebaskan Abu Sayyaf, Nakhoda Brahma 12 Boleh Melaut Lagi

Berbagai laporan media Filipina juga mengatakan bahwa mereka meragukan pembebasan tersebut tanpa syarat uang tebusan.

Wali kota Jolo, Hussin Amin yang marah dengan pemberitaan pembayaran uang tebusan tersebut mengatakan dia menyambut baik pembebasan sandera asal Indonesia tersebut, namun juga mangaku tidak tahu menahu mengenai apakah uang tebusan telah dibayar.

BACA: Menteri Luhut Gelar Rapat Pembebasan 4 Sandera Abu Sayyaf

"Jika pembebasan itu dilakukan dengan imbalan uang, maka mereka yang membayar telah mendukung Abu Sayyaf," kata Amin. "Uang ini akan digunakan membeli lebih banyak senjata dan digunakan sebagai dana mobilisasi oleh penjahat ini."

ASIA ONE | IB TIMES | YON DEMA

BERITA MENARIK
Jurnalis Prancis Menyusup ke Markas ISIS, Ini Temuannya
Ahok Buka Rahasia Mundurnya Rustam Effendi, Ternyata...

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

6 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

4 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

5 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

5 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya