Hillary Clinton Gagal Rayu Kaum Wanita, Trump Unjuk Gigi

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 11 Februari 2016 06:57 WIB

Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton (kiri) dan Bernie Sanders. REUTERS/Randall Hill

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah calon Presiden Amerika Serikat asal Partai Demokrat Hillary Rodham Clinton menemui jalan terjal dalam pemilihan umum pendahuluan di negara bagian New Hampshire. Perolehan suara Clinton, khususnya dari kaum wanita, lebih rendah 11 persen dari pesaingnya di Demokrat, Bernie Sanders.

Dilansir dari Reuters, Rabu, 10 Februari 2016, waktu setempat, Clinton berpendapat kekalahannya akibat mayoritas wanita muda di New Hampshire lebih memilih Sanders dibanding dirinya. "Saya harus bekerja lebih keras, terutama mendekati yang muda," kata Hillary dalam pidatonya, Rabu, 10 Februari 2016.

BACA: Wanita Muda New Hampshire Kunci Kekalahan Hillary Clinton

Berdasarkan hasil hitung cepat NBC News Exit Polling seusai pemilu pendahuluan di New Hampshire, Clinton mendapat 44 persen suara pemilih wanita, sedangkan Sanders yang berusia 74 tahun mendapat 55 persen. Dari 55 persen wanita yang mendukung Sanders, mayoritasnya masih muda.

Kecewa akan hasil itu, Clinton menekankan dirinya maju ke Pemilihan Presiden Amerika 2016 untuk mewakili aspirasi kaum perempuan. Selama kampanye di New Hampsire pun Clinton mengangkat isu-isu emansipasi dan sejumlah visi yang ingin dicapai bila dia bisa menjadi presiden wanita pertama di Amerika.

BACA: Donald Trump Kalah di Iowa, Hillary Clinton Menang Tipis

"Saya ingin menggapai ketinggian dan memecahkan langit-langit kaca yang membatasi perempuan,” kata Clinton. Menurut dia, masyarakat Amerika harus sadar dirinya sedang berjuang demi kaum wanita. “Mereka (wanita) harus memahami fakta bahwa saya sedang berusaha menjadi Presiden Amerika wanita pertama."

Menurut Clinton, bila impiannya terwujud, ia akan membuktikan wanita pun bisa memimpin negeri ini. Clinton mengaku berusaha lebih keras di pemilihan awal berikutnya, yang diadakan di negara bagian Nevada dan South Carolina. “Namun, walau mereka tidak mendukung saya sekarang, saya tetap mendukung mereka.”

Lain dengan Clinton, calon Presiden Amerika asal Partai Republik Donald Trump berhasil memenangkan suara mayoritas pemilih di New Hampshire pada Selasa, 9 Februari 2016. Kemenangan tersebut adalah yang pertama bagi Donald Trump setelah kekalahannya di pemilihan Iowa pekan lalu.

BACA: Donald Trump Calon Pemenang Nobel Perdamaian, Alasannya Apa?

Dikutip dari laman Nydailynews.com, Donald Trump mendapatkan 35 persen dukungan dari 75 persen pemilih yang terlibat. Saat pemungutan suara ditutup sekitar pukul 20.00 waktu setempat, pendukung Trump yang berkemah tidak jauh dari lokasi pemilu sempat meneriakkan namanya.

Trump--yang dikenal lantaran pernyataan kontroversial--sempat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat New Hampshire lewat pidatonya. "Kita akan membuat Amerika Serikat lebih besar lagi, tapi kita akan melakukannya dengan cara-cara kuno," ujar Trump dalam pidato tersebut.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

7 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

8 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

8 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

9 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

10 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

17 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

20 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

22 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

23 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya