Trump: Saya Bisa Tembak Orang Tanpa Harus Kehilangan Pemilih  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 26 Januari 2016 05:09 WIB

Calon Presiden AS, Donald Trump mencoba memegang seekor burung elang botak dibantu salah satu kru saat sesi pemotretan dengan Majalah TIME, 10 Desember 2015. Fotografer yang mengambil gambar dalam sesi pemotretan ini menyarankan Trump berpose dengan elang botak yang merupakan lambang negara Amerika Serikat. REUTERS/TIME Magazine

TEMPO.CO, Iowa - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, sekali lagi memicu kontroversi ketika mengeluarkan pernyataan ekstrem sambil menepuk dada. "Saya bisa berdiri di tengah-tengah Fifth Avenue dan menembak seseorang, dan saya tidak akan kehilangan suara," katanya, seperti yang dilansir CNN pada 24 Januari 2016.

Trump membuat pernyataan itu ketika berkampanye di Sioux Center, Iowa. Komentar Trump datang di tengah perdebatan tentang kekerasan senjata di Amerika Serikat yang telah mengambil panggung dalam wacana politik Amerika setelah beberapa penembakan massal yang dipublikasikan.

Ini bukan pertama kalinya Trump bercanda tentang membunuh orang. Bulan lalu, dia muncul untuk mempertimbangkan apakah dia akan membunuh wartawan, sebagai pembelaan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin yang dituduh melakukan hal tersebut.

Trump, 69 tahun, telah berulang kali mengeluarkan pernyataan kontroversial seperti itu. Sebelumnya, pengusaha terkemuka itu sering menggunakan retorika anti-Islam ketika berkampanye. Dia juga menggunakan sentimen berbau rasis dengan melabel imigran Meksiko sebagai pemerkosa dan pengedar narkoba.

Meski sering mengeluarkan pernyataan kontroversional, berdasarkan pemungutan suara dan survei, hal tersebut tidak mempengaruhi loyalitas pendukungnya. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa hampir tidak ada yang bisa membuat mereka mengubah pikiran tentang suara untuk Trump dalam pemilihan presiden.

Ketika pesaing Trump, Senator Ted Cruz, ditanya tentang gelagat Trump itu, dia hanya menggeleng kepala. "Saya akan membiarkan Trump berbicara untuk dirinya sendiri. Apa yang saya ingin katakan, saya tidak ada niat menembak siapa pun sepanjang kampanye ini," katanya.

Seperti yang dilansir CNN, kedatangan Cruz ke Iowa bertujuan untuk menyanggah pernyataan Trump terhadap para imigran.

CNN | YON DEMA



Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

14 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

14 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

14 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

14 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

17 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

18 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya