Mafia Italia Umumkan Perang Melawan ISIS  

Reporter

Selasa, 24 November 2015 16:33 WIB

Sejumlah warga mengangkat peti jenazah korban serangan bom bunuh diri. Diduga kelompok teror ISIS, sebagai pelaku serangan mematikan tersebut. Gaziantep, Turki, 21 Juli 2015. Gokhan Sahin / Getty Images

TEMPO.CO, New York - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diketahui berencana menyerang negara-negara Barat. Rencana mereka untuk menyerang kota New York sempat muncul dalam video yang dirilis baru-baru ini. Tetapi rencana mereka mendapatkan perlawanan dari sebuah geng mafia yang berjanji akan memburu dan membunuh setiap anggota ISIS, jika benar mewujudkan niat tersebut.

Pemimpin mafia, sebagaimana dilansir dari laman Express.co.uk, 24 November 2015, meyakinkan masyarakat di New York-lokasi mereka menetap-bahwa kelompok itu akan menangkap setiap ekstremis yang hendak melakukan kekejaman terorisme. Niat mereka dikatakan datang setelah ISIS menyerang Paris, menembak di bar, aula konser, dan stadion olahraga, yang membantai 129 orang tak bersalah.

Giovanni Gambino, anak seorang tokoh kunci dalam sindikat kejahatan Gambino, mengatakan dalam sebuah wawancara TV bahwa orang-orang yang tinggal di lingkungan mafia harus merasa aman.

"Dunia berbahaya saat ini, tapi orang-orang yang tinggal di New York dengan koneksi Sisilia harus merasa aman. Kami pastikan teman-teman dan keluarga kita dilindungi dari ekstremis dan teroris, terutama organisasi brutal, psikopat yang menyebut dirinya Negara Islam," kata Gambino seperti dikutip dari laman Express.co.uk.

"Pihak berwenang sering bertindak terlambat atau gagal karena kurangnya kecerdasan manusia. Mafia memiliki reputasi buruk. Tetapi seperti segala sesuatu dalam hidup, ada bagian yang baik, ada bagian yang buruk dan jelek. Munculnya terorisme global memberikan mafia kesempatan untuk menunjukkan sisi yang baik," tambahnya.

Pernyataan mafia itu muncul setelah polisi di Italia selatan mengatakan mafia telah menjadi sekutu kunci dalam memerangi ISIS di Italia. Seorang pejabat keamanan Italia mengungkapkan sel-sel terkait dengan ISIS terlalu takut untuk masuk ke negara mereka, terutama di Sicilia, Calabria, Puglia, dan Campania-termasuk kota di Naples-karena takut dibunuh pimpinan mafia.

Dia mengatakan kepada situs Italia, Panorama: "Italia mampu melindungi diri dari serangan teroris hanya dalam dua cara-pengolahan yang tepat atas pelemahan sinyal yang memungkinkan penyadapan dan pencegahan target-target yang akan diintervensi, dan karena mafia."

Laman Express.co.uk melaporkan bahwa mafia telah menikmati kebangkitan di Amerika dalam beberapa tahun terakhir sebagaimana dana dari pemerintah untuk memerangi kejahatan terorganisir telah dialihkan untuk memerangi meningkatnya ancaman teror.

Mafia New York terkenal terdiri dari 'lima keluarga'-Bonanno, Colombo, Gambino, Genovese, dan Lucchese-dipercaya akan menjadi hambatan signifikan untuk ISIS, jika mereka benar-benar telah memutuskan untuk bergabung dengan perang melawan ekstremisme Islam.

EXPRESS.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya