Seorang Uskup Buka Pelecehan Seksual di Gereja

Reporter

Editor

Kamis, 12 Januari 2006 14:38 WIB

TEMPO Interaktif, Detroit: Uskup Thomas Gumbleton dari Detroit, Amerika Serikat, mengaku mengalami pelecehan seksual oleh seorang pendeta, 60 tahun lalu. Ia kini mengkampanyekan penghapusan batasan waktu bagi korban pelecehan seksual untuk mengajukan penuntutan terhadap pelakunya."Saya berbicara berdasarkan pengalaman sendiri, yang saat berusia belasan tahun diperlakukan secara tidak senonoh oleh seorang pendeta," kata Gumbleton, 75 tahun, dalam pengakuan tertulisnya, Rabu waktu setempat. Ia diyakini menjadi uskup pertama yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual oleh gereja.Ia juga menulis bahwa kemungkinan besar ada banyak pelaku pelecehan yang belum diungkap. Satu-satunya jalan untuk membongkarnya, kata dia, melalui pengadilan. Ia mengajukan proposal ke beberapa negara bagian agar menghapus batasan waktu pengajuan tuntutan hukum, yang dinilainya menghalangi para korban untuk menuntut gereja. Gumbleton menyatakan kepada harian Washington Post bahwa pengalaman dirinya menunjukkan betapa para korban tak bisa menuntut berdasarkan batasan waktu kadaluarsa itu. Di banyak negara bagian, batasan pengajuan tuntutan berkisar 2-5 tahun setelah kejahatan dilakukan.Dalam wawancaranya dengan Post, Gumbleton mengaku mengalami pelecehan pada 1945. Ia saat itu siswa tingkat ke-9 Sacred Heart Seminary, Detroit. "Seperti yang sering terjadi," katanya, "sang pendeta mengundang saya dan anak-anak lain ke kamarnya di akhir pekan."Dituturkannya, sang pendeta awalnya menggumuli seorang anak. Ia lalu memasukkan tangannya ke celana pendek anak-anak itu.Gumbleton menolak menyebutkan pendeta yang ia maksud. Ia hanya memastikan bahwa pendeta itu sudah meninggal 10 tahun lebih. Ia pun mengaku tak pernah menceritakan pengalaman itu kepada orang tuanya. AP/CNN

Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya