Seorang pekerja Palestina berjalan didalam terowongan yang digunakan untuk penyelundupan di perbatasan Mesir dan Gaza, 2 November 2015. Terowongan ini digunakan untuk penyelundupan senjata dari Gaza untuk pemberontak Islamis di Mesir Gurun Sinai. REUTERS/Mohammed Salem
TEMPO.CO, Kairo - Militer Mesir menghancurkan 31 terowongan yang menghubungkan kawasan yang terkepung di Jalur Gaza dengan Mesir, Oktober 2015. Menurut juru bicara angkatan bersenjata Mesir, penghancuran tersebut dilakukan demi keamanan negara.
"Pada Oktober 2015, pasukan bersenjata Mesir menemukan dan secara gemilang menghancurkan 31 terowongan di garis perbatasan Kota Rafah," kata juru bicara militer mesir, Brigadir Jenderal Mohamed Samir, dalam sebuah pernyataan kepada media, Ahad, 8 November 2015.
Pernyataan militer Mesir itu datang bersamaan dengan hari pertemuan antara Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi dan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas, yang juga pesaing Hamas, di Ibu Kota Kairo.
Dalam pertemuan tersebut, Sisi mengatakan, tindakan tegas mesir di kawasan perbatasan Gaza itu demi keamanan dan supaya perlintasan Rafah bisa dioperasikan secara normal jika Presiden Otoritas mengontrol kawasan tersebut.
Gaza, kawasan yang dikuasai Hamas, kini menjadi rumah bagi 1,8 juta penduduk Palestina. Kawasan ini sangat menderita setelah mendapat blokade udara sangat ketat dari Israel dan Mesir sejak Hamas, organisasi politik Palestina, menguasainya pada 2007.
Bagi rakyat Palestina, keberadaan terowongan yang menghubungkan daerah terkepung dengan Mesir sangat penting karena dapat dimanfaatkan untuk memasukkan bahan makanan, obat-obatan, bahan bangunan, dan kebutuhan lain.
