Salvador Alvarenga, nelayan 36-tahun dari El Salvador. theguardian.com
TEMPO.CO,Meksiko-Kisah Salvador Alvarenga, nelayan berusia 36 tahun yang hilang 14 bulan di Samudera Pasifik masih terus jadi perbincangan dunia. Lelaki asal El-Salvador ini meninggalkan pantai Meksiko pada suatu hari di tahun 2012. Ia ditemani oleh temannya, Ezequiel Córdoba. Beberapa hari kemudian, pada 18 November, kapal mereka dihantam badai besar.
Seperti dikisahkan dalam tulisan di laman Guardian, 7 November 2015, akibat badai itu kapalnya hancur dan semua peralatan yang penting seperti GPS lenyap. Muatan ikan hasil tangkapan dan bekal untuk bertahan hidup di laut juga sirna. Tanpa umpan dan pancing, mereka akhirnya berburu ikan dengan tangan. Kedua pria itu menunggu ikan sampai mendekat di dinding perahu lalu menangkapnya.
Karena kehabisan air segar, Alvarenga kemudian mulai minum air seni. Ia juga mendorong Córdoba untuk mengikutinya. Alvarenga yang telah berpengalaman belayar, tahu betul bahayanya meminum air laut. Meskipun kerinduan memuncak untuk meminum air, ia menolak minum air asin. Alvarenga amat sedih ketika Cordoba akhirnya meninggal dunia. Saban hari, ia berpura-pura berbicara dengan kawannya yang telah menjadi mayat.
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
5 hari lalu
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.