Gunakan Tameng Manusia, Suriah Tetap Gempur Oposisi

Reporter

Rabu, 4 November 2015 23:01 WIB

Sejumlah biksu anak-anak, membuat pesawat kertas dan menulis saat berada di ruangan kelas di sekolah monastik Bahan Thone Htat, Yangon, Myanmar, 12 Juni 2015. Sekolah di biara merupakan salah satu tempat anak-anak Myanman mendapat pendidikan, terutama di pedesaan miskin. AP/Gemunu Amarasinghe

TEMPO.CO, Damaskus - Pemerintah Suriah tetap melanjutkan gempuran udara di pinggiran Damaskus meskipun kelompok oposisi Jaish al-Islam menggunakan puluhan tahanan dari sekte alawite Presiden Bashar al-Assad sebagai tameng manusia.

Sebuah video diunggah secara online oleh Shaam News Network, media kelompok oposisi, menunjukkan sejumlah tahanan dikerangkeng dalam kandang besi berada di truk bak terbuka melintas di daerah yang mereka kuasai Douma dan Ghouta Timur.

Berbicara kepada Al Jazeera, beberapa penduduk lokal membenarkan bahwa Jaish al-Islam -kelompok oposisi bersenjata anti-Assad, secara berkala memindahkan para tahanan itu ke lantai atap rumah untuk dijadikan tameng serangan udara pasukan pemerintah.

Mereka mengatakan, sebanyak 250 warga sipil, termasuk 50 anak-anak serta 20 perempuan, tewas oleh gempuran pasukan pemerintah dalam berbagai serangan dalam waktu tiga hari.

Muhammad al-Abdullah, seorang fotografer tinggal di Douma, menerangkan, serangan udara pasukan pemerintah berlanjut tanpa henti. "Hari ini serangan itu dimulai di pagi hari dan tidak berhenti hingga petang," ucapnya kepada Al Jazeera melalui telepon.

Organisasi hak asasi manusia berbasi di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, yang memiliki jaringan dengan aktivis lokal, juga melaporkan bahwa kelompok oposisi telah menempatkan kandang manusia itu di atap sejumlah gedung di pinggiran Damasus dengan tujuan untuk mengurangi serangan udara dan roket terhadap warga sipil.

Observatiry membenarkan, pasukan pemerintah meluncurkan sedikitnya enam misil di pinggiran Damaskus pada Selasa, 3 November 2015.

Baraa, seorang jurnalis lokal yang tak bersedia menyebutkan nama belakangnya, mengatakan, para tahanan yang terdiri dari kaum pria dan wanita, memiliki hubungan keluarga dengan para pejabat angkatan bersenjata Suriah.

"Kaum pria dan wanita itu dimasukkan ke dalam kerangkeng besi selama perang di Ghouta dan Adra. Mereka di tempatkan dalam kandang besi selanjutnya dibawa ke pusat Kota Douma," ucapnya kepada Al Jazeera. "Saya di sana dan menyaksikan pejuang oposisi menempatkannya di dalam kandang besi," tuturnya seraya menambahkan, para tahanan itu terdiri dari anak-anak.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya