TEMPO.CO, Kabul - Seorang perempuan Afganistan dirajam atau dilempari batu hingga tewas karena dituduh telah berzina di daerah sebelah barat provinsi yang dikuasai Taliban. Kabar tersebut disampaikan oleh sejumlah media setempat.
Gambar video proses perajaman di Provinsi Ghor yang beredar pada Senin dini hari, 2 November 2015, waktu setempat, itu menjadi pembicaraan di jejaring media sosial di Afganistan dan membuat banyak orang terkejut.
Gubernur Provinsi Ghor, Sima Joyenda, dalam keterangannya kepada Radio Free Europe/Radio Liberty Afghanistan, membenarkan keaslian video tersebut. "Pembunuhan tersebut terjadi di Desa Ghalmin," ucapnya.
Menurut pejabat kantor DPA, perajaman itu terjadi enam hari lalu setelah ketua dewan lokal menemukan kesalahan perempuan tersebut, yakni berhubungan seks dengan calon suaminya. Calon suaminya dihukum cambuk tetapi perempuan berusia 19 tahun bernama Rokhshana dirajam hingga tewas.
Menanggapi kejadian lempar batu terhadap gadis tersebut, Kepala Kepolisian Ghor, Mustafa Mohseni, mengatakan lembaganya tidak bisa berbuat banyak. "Kawasan itu dikuasai Taliban," ucap Mohseni. "Pemerintah akan menindaklajuti peristiwa tersebut."
Dalam siaran video yang beredar, tampak perempuan itu dimasukkan ke dalam lubang hanya kepalanya saja muncul di permukaan. Selanjutnya sejumlah laki-laki mengelilingi lubang itu sambil melempari kepalanya dengan batu.
Teriakan kesakitan perempuan itu terdengar jelas, sementara para pria tersebut berteriak Allahu Akabr yang artinya Allah Maha Besar. Awal September 2015, seorang pria dan wanita Afganistan menerima hukuman 100 kali cambuk karena berzina di provinsi yang sama.
Adapun pada Maret 2015, seorang perempuan Afganistan tewas dibunuh oleh sejumlah orang karena dituduh membakar Alquran di Ibu Kota Kabul, di depan kantor kepolisian.