Merebut Kunduz, Pasukan Afganistan Dibantu Amerika Serikat

Reporter

Rabu, 30 September 2015 14:15 WIB

Sejumlah tentara Afghanistan berjaga-jaga saat akan bertempur melawan Taliban di provinsi Kunduz, Afghanistan, 28 September 2015. Pasukan Taliban telah menguasai rumah sakit di kota Kunduz. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Kabul - Pasukan keamanan Afganistan dilengkapi senjata berat berperang melawan Taliban untuk mengambil alih Kota Kunduz dari kelompok bersenjata tersebut, Selasa, 29 September 2015.

Serangan balik yang dilancarkan pada Selasa itu dilakukan setelah Taliban menyatakan menutup bandar udara karena pasukan keamanan pemerintah menggunakan bandara untuk keluar-masuk Kota Kunduz.

Koresponden Al Jazeera, Qais Azimy, yang melaporkan kecamuk perang dari Baghlan, sebelah selatan Kunduz, mengatakan, pejuang Taliban menutup lapangan terbang. Dari kawasan ini terdengar suara tembakan mesin perang.

"Pasukan keamanan Afganistan dan karyawan pemerintah berada di dalam lapangan terbang. Mereka kabur ke bandara karena dikira kawasan ini tempat aman bagi mereka," ujar Azimy.

Sebelumnya, Selasa, 29 September 2015, Presiden Afganistan Ashraf Ghani dalam sebuah pidato kepada masyarakat mengatakan pasukan keamanan telah berhasil mengambil alih beberapa gedung pemerintah dan korban jatuh di pihak Taliban terus bertambah.

Militer Afganistan memobilisasi pasukan keamanan guna mengambil alih kembali Kunduz, sehari setelah pejuang Taliban menguasai kota strategis di sebelah utara negara tersebut. Ini merupakan kemenangan terbesar pertama sejak Taliban jatuh dari kekuasaannya pada 2001.

Untuk menyerang Kunduz, Amerika Serikat membantu pasukan pemerintah dengan melancarkan dua serangan udara. Di Washington, juru bicara Pentagon, Peter Cook, mengatakan bahwa Amerika Serikat mengutuk keras serangan Taliban seraya membenarkan pasukannya melakukan serangan terbatas di Kunduz.

"Serangan itu bagian dari program pelatihan, nasihat, dan asistensi terhadap pasukan keamanan Afganistan sesuai dengan misi kami," ucap Cook.

Dia melanjutkan, serangan pertama dilancarkan jet tempur AS untuk melindungi pasukan koalisi dan Afganistan di kawasan tersebut. "Adapun bom yang dijatuhkan dari jet perang menghancurkan sebuah tank yang dicuri Taliban."

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya