Ribuan Hewan Mati Misterius, Ini Sinyal Kiamat 28 September?  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 21 September 2015 19:08 WIB

Ilustrasi bulan merah darah/Blood Moon. Mademan.com

TEMPO.CO, London - Planet Bumi telah dibombardir oleh serangkaian bencana alam, termasuk gempa bumi, kebakaran hutan, serangan meteor, dan kematian misterius ratusan ribuan hewan sejak awal September. Para pengamat Blood Moon atau Bulan Merah Darah kini mengklaim semua peristiwa aneh tersebut merujuk kepada satu hal, dan satu hal saja: akhir dunia.

Saat Bulan Merah Darah mendekatkan diri di atas planet ini pada Senin, 28 September 2015, para penganut teori konspirasi semakin yakin bahwa tanda-tanda aneh ini hanyalah awal dari sebuah akhir. Bahkan, sejumlah penganutnya memprediksi asteroid besar akan menghantam Bumi pekan depan yang menyebabkan bencana besar mirip peristiwa yang terjadi pada zaman es.


Artikel Menarik:
Wah, Gaji Jokowi Jadi Rp 200 Juta, Jebakan Batman Politikus Senayan?
Mahasiswa-Mahasiswi Ngeganja di Puncak Digrebek, Ada Kondom


Laman Inggris, Mirror.co.uk, akhir pekan lalu, menyebutkan, sejumlah bencana alam dan fenomena mengerikan yang tak dapat dijelaskan telah mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, termasuk gempa besar di Cile, kebakaran hutan di California, banjir hebat di Thailand, dan kematian misterius sekitar 140 ribu antelop yang terjadi di seantero wilayah Khazakstan.

GEMPA BUMI
Pemerintah Cile memastikan bahwa 11 orang tewas dan lebih dari satu juta orang lainnya terpaksa menungsi dari rumah-rumah mereka saat gempa berkekuatan 8,4 skala Richter yang berlangsung lebih dari tiga menit, terjadi di lepas pantai Pasifik Cile, Rabu 16 September 2015. Sejam sejak gempa besar, ada lima gempa susulan di wilayah geografis yang sama dengan kekuatan 5,7-6,4 skala Richter.



Dalam 13 hari terakhir, sedikitnya 19 gempa bumi berkekuatan 4,0 skala Richter atau lebih telah tercatat di seluruh wilayah pesisir Cile. Sementara itu semua mata tertuju pada San Francisco bulan lalu setelah garis patahan Hayward mengalami gempa 4,0 skala Richter. Gempa itu terjadi di California utara, dengan pusat gempa kurang dari satu mil sebelah utara Piedmont, Oakland, Amerika Serikat.


Selanjutnya: Kematian hewan...
<!--more-->
KEMATIAN HEWAN MISTERIUS
Dalam dua pekan terakhir saja jutaan hewan dan makhluk laut telah mati, termasuk 250 lumba-lumba di Bulgaria; kematian massal burung laut Mure dekat Kodak Island, Alaska; kematian 1.000 kilogram ikan secara misterius di Sungai Nil dekat Kairo; dan 300 flamingo yang meninggal di dekat Albacete, Spanyol. Selain itu ada kematian 140 ribu antelop yang ditemukan tersebar di seluruh Khazakstan.

GEMPA VULKANIK
Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGC) meningkatkan status peringatan gunung berapi di puncak Mauna Loa di Hawaii, Amerika, setelah sejumlah gempa kecil memicu kekhawatiran akan munculnya letusan dahsyat. Sementara itu ahli geologi di Islandia memperingatkan bahwa magma mungkin terakumulasi di bawah gunung berapi Bárðarbunga di gletser Vatnajökull.

Peringatan-peringatan tersebut seiring aktifnya Gunung Aso di Jepang yang meletus dan mengirimkan gumpalan awan hitam beracun sejauh 1,2 mil ke atmosfer. Gempa bumi 6,6 skala Richter juga melanda Meksiko, Sabtu lalu. Setelah dua gunung berapi yang terpisah secara geografi ini meletus, diikuti oleh gempa 6,6 skala Richter di Teluk California yang memicu kekhawatiran tsunami.


Artikel Menarik:
Jurus Mabuk Rizal Ramli: Membantu atawa Merepotkan Jokowi
Mahasiswa-Mahasiswi Ngeganja di Puncak Digrebek, Ada Kondom


Advertising
Advertising

SERANGAN METEOR
Para ahli mengatakan Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) sebenarnya mengetahui persis di mana dan kapan asteroid atau komet bisa menghantam bumi. Tapi warga di Bangkok bulan lalu terkejaut melihat meteorit selebar 3,5 meter memasuki atmosfer dengan kecepatan 45 ribu mil per jam.

Sarun Posayachinda, Wakil Direktur Thailand National Astronomical Research Institute, mengatakan puing-puing dari ledakan meteor itu mendarat dalam radius 18 mil dari Taman Nasional Saiyoke, Thailand di Kanchanaburi, tetapi tidak ada bongkahan batu ruang angkasa yang telah ditemukan.

Memang selama pekan ini Peter Jenniskens dari Search for Extraterrestrial Intelligence mendeteksi adanya ledakan asteorid dari keluarga baru Jupiter. Jenniskens mengatakan kamera di Belanda dan California merekam misteri hujan meteor, yang menunjukkan sekali lagi bahwa angkasa bukanlah ilmu pasti.

Selanjutnya: pasokan pangan...


<!--more-->
PASOKAN PANGAN MELONJAK
Di Amerika Serikat penjualan barang-barang kebutuhan darurat melonjak tinggi ketika ribuan orang menyimpan makanan, obor, selimut, dan tenda. Sebuah toko makanan kering bernama American Fork Thrive Life menyatakan bahwa penjualan meningkat 500 persen atau lebih dalam beberapa bulan.

Ricardo Aranda, staf di toko itu, menambahkan: "Tampaknya ada kesan urgensi, seperti sesuatu yang darurat. Banyak orang yang membicarakan hal-hal tentang bulan September, seperti runtuhnya sektor keuangan."

Jordan Jensen, pedagang di toko penjual barang darurat Essentials Darurat di Utah, mengatakan kepada Salt Lake City Tribune, bahwa mereka juga dibanjiri pembeli. Dia mengakui barang perlengkapan darurat 72 jam "hampir mustahil untuk disimpan di rak-rak dan kami mendapat kiriman setiap hari."

Menurut Jensen, para pelanggannya percaya bahwa: "Bulan ini adalah saatnya akhir dunia menjadi kenyataan--dengan tanda-tanda Bulan Merah Darah dan runtuhnya nilai mata uang."

PERINGATAN
Para analis Kiamat yakin bahwa Bulan Darah dunia kemungkinan akan berakhir dengan serangkaian peristiwa alam menghebohkan yang akan menghancurkan planet kapan saja dari 21-28 September.



Jack Graham, pemimpin 40 ribu anggota Gereja Baptis Prestonwood di Plano, Texas, yakin bahwa kita adalah penghuni terakhir di Bumi. "Orang-orang berbicara tentang hal itu di mana-mana bahwa sesuatu yang besar akan terjadi. Ini hanya elemen lain dari kesadaran--fenomena Bulan Merah Darah--bahwa kita tidak bisa melupakan dari mana asal kita."

JANGAN KHAWATIR
NASA telah mengabaikan serangan asteroid ke Bumi pada 28 September--konon dampak dari ramalan Bulan Merah Darah. Badan antariksa mengatakan mereka terus memantau tanda-tanda langit apapun termasuk asteroid yang datang dan telah memberikan penjelasan panjang lebar.

Pemantauan itu menggunakan sistem monitoring otomatis yang disebut Sentry. Alat ini terus memindai sebuah "katalog asteroid" untuk mengantisipasi kemungkinan dampak benturan. "NASA tidak mengenal asteroid atau komet yang berada pada jalur tabrakan dengan Bumi, sehingga probabilitas tabrakan besar sangat kecil," kata juru bicara NASA yang enggan disebutkan namanya.

"Bahkan, sebagai yang terbaik yang bisa kami katakan, tidak ada obyek besar yang kemungkinan akan menyerang Bumi dalam beberapa ratus tahun ke depan."

MIRROR.CO.UK | BC


Artikel Menarik:
Wah, Gaji Jokowi Jadi Rp 200 Juta, Jebakan Batman Politikus Senayan?
Mahasiswa-Mahasiswi Ngeganja di Puncak Digrebek, Ada Kondom




Berita terkait

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

3 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

17 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

18 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

19 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

19 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

20 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

24 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

37 hari lalu

Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.

Baca Selengkapnya