Dubes Nadjib: RI Siap Kerja Sama dengan PM Baru Australia
Editor
Natalia Santi
Sabtu, 19 September 2015 16:21 WIB
TEMPO.CO, Canberra - Pemerintah Indonesia siap bekerja sama dengan pemerintahan baru di Australia, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Malcolm Turnbull yang baru terpilih.
Pernyataan ini disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, dalam Resepsi Diplomatik Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-70, di Wisma Indonesia, Canberra, Rabu 16 September 2015.
"Australia bukan hanya sebagai mitra strategis, tapi juga sahabat Indonesia," kata Dubes Nadjib dalam keterangan resmi yang diterima Tempo. Sebagai mitra strategis, Indonesia akan terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, ekonomi, perdagangan, politik, pertahanan, pendidikan dan sosial budaya.
Kedua negara perlu menekankan semangat kemitraan dan dialog konstruktif agar dapat mengoptimalkan potensi dan peluang kerjasama bilateral di berbagai bidang. Terlebih lagi, kini perekonomian Indonesia, yang ditopang oleh banyaknya angkatan kerja yang produktif, terus menggeliat.
Paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 9 September 2015 lalu juga diyakini akan membuat perekonomian Indonesia semakin kompetitif. Bahkan Economic Intelligence Unit (EIU) memprediksi perekonomian Indonesia akan tumbuh rata-rata 6,1 persen pada 2015-2019.
Nadjib, yang juga pernah menjadi Dubes RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Luxemburg dan Uni Eropa menyatakan resepsi diplomatik juga menjadi simbol perayaan hubungan baik kedua negara.
Dalam acara itu, hadir Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop bersama Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan. Bishop pesan dari PM Turnbull yang ingin membangun dan memperkuat hubungan kedua negara, baik dalam konteks pemerintah, bisnis dan people-to-people. "Australia dan Indonesia bukan hanya tetangga, melainkan juga teman. Kerja sama di berbagai bidang dengan Indonesia menjadi prioritas bagi Pemerintah Australia," kata Bishop.
Menurut Bishop, pentingnya hubungan kedua negara sebagian tercermin dari banyaknya kesepakatan yang telah ditandatangani dalam beberapa tahun terakhir, yang mencapai 60 perjanjian bilateral di berbagai bidang.
Australia juga akan membuka Konsulat Jenderal di Makasar. Indonesia juga menjadi salah satu negara terfavorit destinasi mahasiswa Australia yang ikut program New Colombo Plan (NCP). "'Best days'dalam hubungan bilateral RI-Australia menunggu di depan mata," kata Bishop.
Resepsi Diplomatik di Wisma Indonesia dihadiri hampir 500 undangan dari berbagai kalangan di Canberra mulai dari para duta besar dan kalangan diplomatik, pengusaha, dan akademisi tersebut. Sejumlah pejabat tinggi dari Australia, antara lain Steven Ciobo MP selaku Wakil Menteri Luar Negeri, Perdagangan dan Investasi Australia, wakil dari Parlemen dan Angkatan Bersenjata Australia.
Tampil dalam perayaan itu Tarian Jauk Keras dari Pulau Dewata Bali yang dibawakan dengan sangat atraktif oleh staf KBRI Canberra. Para undangan juga disuguhi sejumlah hidangan dan camilan khas di tanah air, seperti sate ayam, nasi goreng, es cendol, dan semar mendem.
NATALIA SANTI