Korban Kapal Karam di Selat Malaka Terus Bertambah  

Reporter

Sabtu, 5 September 2015 15:39 WIB

Herman Prayitno purn. marsekal TNI angkatan udara yang kini menjadi duta besar Indonesia untuk Malaysia

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Operasi pencarian korban kapal tenggelam di perairan Selat Malaka kemarin menemukan sembilan jenazah dan seorang korban selamat. Jumlah total korban yang meninggal sekarang menjadi 24 orang, yang terdiri atas 19 perempuan dan lima laki-laki. Adapun jumlah korban selamat mencapai 20 orang, yang meliputi 19 laki-laki dan satu perempuan. Semuanya warga negara Indonesia.

Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno, yang telah menemui para korban selamat di Badan Pemberdayaan Kelautan Malaysia (APMM) Klang, menyatakan, kapal yang diduga mengangkut sekitar 70 orang tersebut tenggelam pada Kamis lalu sekitar pukul 02.20 WIB. “Para korban berangkat tengah malam. Di tengah jalan, kapal dihantam ombak, tapi terus saja melaju sehingga pecah,” kata Herman, berdasarkan pengakuan para korban, kepada Tempo, Jumat, 4 September.

Ketua APMM Klang Laksamana Laut Pertama Mohd. Aliyas Hamdan mengatakan, kapal kayu sepanjang 12 meter tersebut tenggelam di lepas pantai, 30 kilometer dari Sabak Bernam, Selangor, Malaysia. Kapal tersebut diduga kelebihan penumpang.

Menurut Herman, para korban yang selamat juga kesulitan untuk menghubungi keluarga mereka. “Karena itu, kami mengimbau kepada keluarga yang merasa kehilangan anggotanya agar menghubungi KBRI Kuala Lumpur. Khususnya yang meninggal dunia, karena di antara penumpang juga tidak saling mengenal,” tutur dia.

Para korban yang selamat kini ditahan oleh APMM karena tidak memiliki dokumen yang sah. Menurut Herman, mereka akan diperiksa selama maksimal 14 hari sebelum diserahkan ke pengadilan. Karena itu, KBRI Kuala Lumpur telah menyiapkan pengacara dan berupaya agar mereka dapat dipulangkan tanpa harus menjalani proses hukum.

Kabar mengenai kecelakaan kapal tersebut membuat sejumlah warga Aceh yang tinggal di Malaysia resah. “Ada beberapa orang Aceh di sini yang sudah berangkat ke sana untuk melihat apa ada saudara mereka yang menjadi korban,” ucap Boyhaqi, warga Aceh yang saat ini tinggal di Selangor, kepada Tempo.

Menurut data KBRI, 20 korban yang selamat itu antara lain Efriyanto, 42 tahun, asal Sumatera Barat, Irwansyah (44) asal Tanjung Balai, dan sepuluh warga Aceh, yakni Andri (34), Mohd. Zubir (25), Nazir (45), Sahputra (34), Arif (25), Mohd. Hanafiah (35), Muslim (35), Iwan Saputra (30), Mohd. Yusof (30), dan Erni (26). Ada juga tiga orang dari Surabaya, yakni Punadi (32), Indra (31), dan Kamsuri. Yang lainnya adalah Indra (31) dari Mandailing, dan tiga orang yang tidak diketahui asalnya, yakni Wahyu Syahputra (23), Baital Sahputra (21), dan Faisal (31).

Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun di Ipoh. Dua jenazah telah berhasil diidentifikasi. Pertama, Winda Mandasari, perempuan berusia 24 tahun dari Medan, yang dikenali oleh suaminya, Amiruddin Tolam, 30 tahun. Kedua, Juharen binti Kamaruddin bin Hamid, 81 tahun, asal Aceh Utara.

Menurut Wakil Duta Besar RI di Malaysia Hermono, KBRI akan membuka posko di Ipoh, tempat jenazah disemayamkan, untuk memfasilitasi pihak keluarga. “Segera setelah jenazah teridentifikasi, akan segera kami pulangkan,” katanya.

THE STAR | IMRAN M.A. | NATALIA SANTI


VIDEO KAPAL KARAM:


Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya