Calon Presiden Berusia 15 Tahun Ini Tantang Hillary Clinton

Reporter

Editor

Kurniawan

Sabtu, 22 Agustus 2015 06:47 WIB

Ilustrasi Pemilihan Umum Amerika Serikat. medicaldaily.com

TEMPO.CO, New York - Masyarakat Amerika Serikat dikejutkan dengan munculnya seorang calon presiden renaha untuk pemilihan presiden 2016. Namanya Deez Nutz dan dia sudah mendaftar sebagai calon independen.

Deez Nutz mendaftarkan diri sebagai calon independen di Komisi Pemilihan Umum Federal pada 26 Juli lalu. Hanya butuh waktu sebentar bagi Deez Nutz, yang sejatinya judul lagu milik penyanyi rap Dr. Dre, untuk menjadi topik paling popular di Twitter. Dengan mendukung program keseimbangan anggaran dan kesepakatan nuklir Iran, anak muda itu mengaku ingin "membuka jalan bagi partai ketiga di masa depan". Selama ini pemilu di AS dikuasai dua partai, Demokrat dan Republik.


Baca juga:
Heboh Rumah Tak Mempan Dirobohkan, Ahok: Saya Ada Mantra
Ribut dengan Kalla, Ini Dua Kemungkinan Nasib Rizal Ramli

Penasaran dengan identitas asli sang kandidat, sejumlah media pun melacaknya. Rupanya orang di belakang Deez Nutz adalah remaja berusia 15 tahun asal sebuah kota kecil di Negara Bagian Iowa. Brady Olson, anak petani jagung dan kedelai, baru saja masuk SMA dan menciptakan tokoh Deez Nutz untuk sekadar iseng.

"Saya berusia lima belas, jadi saya belum bisa mendaftar. Saya masih muda dan saya pikir saya memiliki ide-ide segar, karena keputusan apa pun yang saya buat akan memiliki efek lebih lama pada saya," kata Olsen, seperti dilansir New York Magazine pada Rabu, 20 Agustus 2015.

Walaupun usianya masih muda, Olsen telah menarik minat pemilih yang mulai jenuh dengan hiruk pikuk politik Negeri Abang Sam. Hal tersebut terbukti dalam jajak pendapat di beberapa negara bagian.


Baca juga:
Sengit, Giliran Ahok Tantang Rizal: Bongkar Saja Rumah Saya!
Siswa SD Ini Berani Tolak Mentah-mentah Sepeda Hadiah Jokowi


Dalam jajak pendapat di Minnesota, Nuts mendapat 8 persen suara; di Iowa, dia mendapat 7 persen. Sebuah jajak pendapat terbaru yang dirilis Rabu lalu menunjukkan Nuts mendapat 9 persen suara di North Carolina. Iowa dan North Carolina adalah dua wilayah yang paling ramai diperebutkan para kandidat.


Selanjutnya: jajak pendapat...


Advertising
Advertising

<!--more-->
Menurut jajak pendapat di North Carolina yang dilakukan oleh Public Policy Polling (PPP), Olsen berada di tempat ketiga di bawah Hillary Clinton dan Donald Trump, yang masing-masing mendapatkan 40% dan 38%.

"Olsen adalah kandidat paling tidak memenuhi syarat dan konyol, tapi dia mendapatkan suara sebanyak 7, 9, dan 9 persen.Sekarang pemilih tidak peduli apakah kandidat memimpin partai atau tidak, hal ini dapat emberi jalan bagi kandidat partai-ketiga," kata Tom Jensen, direktur PPP.

Pengajuan Olson sebagai disetujui orang tuanya. "Orang tua saya tahu dan mereka memberi lampu hijau," kara Olson.


Baca juga:
Calon Dokter Usia 14 Tahun di UGM: Dia Bisa Gagal Jika...
Ini Dia Partikel Hantu: Bisa Menyelinap, Melesat Cepat


Seperti calon presiden lainnya, media pun berbondong-bondong ingin mewawancarainya, tetapi Olson hanya menerima pertanyaan melalui email. "Saya baru masuk sekolah, jadi sangat sibuk," kata dia kepada majalah Rolling Stone.

Olson menciptakan tokoh Nutz karena muak terhadap sistem dua partai dan para kandidat yang akan berlaga pada pemilihan presiden 2016. "Saya tidak ingin melihat ada Trump, Clinton dan Bush lagi di gedung Putih," kata dia.

Kehadiran Nutz memang menjadi angin segar di antara kejengahan masyarakat melihat pertarungan antara Hillary Clinton, Donald Trump dan Jeb Bush.

NEW YORK MAGAZINE | ROLLING STONE | YON DEMA | SITA PLANASARI AQUADINI


Baca juga:
Sengit, Giliran Ahok Tantang Rizal: Bongkar Saja Rumah Saya!
Siswa SD Ini Berani Tolak Mentah-mentah Sepeda Hadiah Jokowi

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya