ISIS Jadikan Pengidap HIV sebagai Martir Bom Bunuh Diri  

Reporter

Jumat, 21 Agustus 2015 21:13 WIB

Sejumlah militan ISIS meletakan dan menanam beberapa bom di dalam tanah. Bom ini digunakan untuk mengeksekusi 10 tahanan. Afghanistan, 10 Agustus 2015. Dailymail

TEMPO.CO, Damaskus - Kelompok ekstremis Negara Islam Irak Suriah (ISIS) telah menggunakan militannya yang menderita virus berbahaya dan mematikan untuk dijadikan pembom bunuh diri.

Setidaknya tercatat sebanyak 16 anggota militan ISIS yang terinfeksi virus HIV diarahkan untuk melakukan serangan bunuh diri. Hal tersebut dibocorkan oleh seorang dokter yang merawat mereka.

Daily Mail melaporkan pada 20 Agustus 2015, dokter tersebut mengungkapkan hal itu setelah memerikasa beberapa orang yang terinfeksi virus HIV akibat hubungan seks tanpa perlindungan dengan dua wanita Maroko yang dipaksa menjadi wanita penghibur.

Dokter tersebut mengatakan beberapa orang yang terinfeksi HIV itu adalah anggota militan ISIS yang dirawat di sebuah rumah sakit yang dikelola ISIS di Kota Al-Mayadeen, timur Suriah.

Dokter yang tak ingin namanya disebut itu mengatakan beberapa orang tersebut diarahkan oleh barisan kepemimpinan kelompok untuk diisolasi di Kota Al-Mayadeen. Menurut sumber itu tersebut, kedua wanita warga Maroko itu melarikan diri ke Turki karena khawatir akan dibunuh oleh ISIS.

Seorang sumber lain di Al-Mayadeen memberi tahu bahwa timbul keributan di kalangan kepemimpinan kelompok itu ketika mereka akan menugaskan setiap anggota militan yang dikonfirmasi positif HIV untuk meluncurkan serangan berani mati.

Dikatakan HIV telah sering terjadi di ISIS karena sejumlah besar pejuang 'adalah pecandu narkoba atau memiliki latar belakang kriminal' dan penyakit menyebar dengan cepat karena ekstremis sering bertukar istri dan wanita penghibur.

DAILY MAIL | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya