Kantor KJRI Sydney, Australia, Kembali Dirusak
Editor
Natalia Santi
Senin, 17 Agustus 2015 20:03 WIB
TEMPO.CO, Sydney – Gedung Konsulat Jenderal RI di Sydney kembali mengalami aksi vandalisme. Cat berwarna merah disemprotkan dari arah luar gedung KJRI yang terletak di Jalan Maroubra 236-238, New South Wales, Australia , Ahad lalu, sekitar pukul 1 dini hari.
Konsul Jenderal RI di Sydney Yayan GH Mulyana menyatakan vandalisme berupa cipratan cat warna merah secara sporadis. “Dari CCTV diketahui pelakunya dua orang, memakai topi dan penutup muka sehingga tidak dapat dikenali,” kata Yayan lewat pesan singkat kepada Tempo, Senin, 17 Agustus 2015.
Menurut Yayan, aksi itu dilakukan dengan menggunakan alat booster sehingga cipratan cat mencapai bagian atas gedung KJRI. Cipratan warna merah berkesan darah itu mengotori dari pagar hingga dinding depan KJRI Sydney. Dari CCTV diketahui aksi tersebut terjadi sekitar pukul satu dini hari waktu Sydney.
Peristiwa tersebut langsung dilaporkan pihak KJRI kepada polisi setempat. Ahad pagi pukul 7, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. “Kami meminta kepada polisi untuk melakukan investigasi secara tuntas,” kata Yayan, mantan staf khusus Kepresidenan bidang luar negeri di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
Selain kepada polisi, tuntutan pemerintah RI melalui Konjen RI di Sydney agar peristiwa itu diusut tuntas dan hukum ditegakkan terhadap pelakunya juga disampaikan kepada perwakilan Kementerian Luar Negeri Australia di New South Wales.
Menurut Yayan, motif vandalisme tersebut hingga kini belum diketahui. Dia menduga hal itu terkait dengan gerakan Free West Papua. “Pada hari yang sama, pada 15 Agustus telah terjadi demo global Free West papua di berbagai kota di dunia, termasuk di Canberra, Perth, Sydney, Melbourne dan Darwin,” kata Yayan yang juga pernah bertugas di Perwakilan RI untuk PBB di New York, Amerika Serikat itu.
Meski demikian, aksi vandalisme tersebut tidak mengganggu acara Peringatan Hari Ulang Tahun RI di KJRI. Upacara bendera 17 Agustus di KJRI berlangsung lancar dan dihadiri sekitar 200 warga negara Indonesia di NSW. “Lima tokoh agama dari komunitas Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Buddha Indonesia di Sydney turut mendoakan bangsa dan negara Indonesia,” kata Yayan.
Aksi vandalisme di KJRI Sydney bukan pertama kali terjadi. Awal Maret lalu, gedung KJRI juga pernah disiram cat merah. Aksi itu diduga terkait dengan hukuman mati terhadap dua penyelundup obat-obatan terlarang asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran oleh pemerintah RI.
NATALIA SANTI