Swedia Terbangkan Pesawat Mata-mata di Atas Rusia

Reporter

Editor

Abdul Manan

Sabtu, 15 Agustus 2015 23:45 WIB

Pesawat tempur JAS Gripen milik Swedia lepas landas dari Bandara Kallax, Swedia, untuk ikut serta dalam latihan militer NATO, Arctic Challenge Exercise (ACE) 2015, di wilayah Skandinavia. ACE 2015 merupakan latihan kedua, setelah latihan pertama pada tahun 2013. REUTERS/TT News Agency/Susanne Lindholm

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat mata-mata Angkatan Udara Swedia melakukan penerbangan pengintaian di atas Rusia, Rabu 12 Agustus 2015. Menurut penulis soal isu pertahanan di Intelnews.org, Ian Allen, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Kremlin soal ini.

Penerbangan ini adalah bagian dari Perjanjian Open Skies tahun tahun 1992, sebuah perjanjian internasional yang dirancang untuk membangun kepercayaan di antara mantan saingan di era Perang Dingin.

Perjanjian itu pertama kali diusulkan oleh Amerika Serikat tahun 1990, yang mencakup semua negara-negara anggota Pakta Warsawa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Ketika akhirnya ditandatangani 24 Maret 1992, ada 23 negara yang meratifikasi, termasuk Amerika Serikat dan Rusia. Swedia bergabung dalam perjanjian itu tahun 2002.

Pada hari Rabu lalu, pesawat pengintai Swedia melakukan penerbangan di atas beberapa instalasi militer Rusia sebagai bagian dari perjanjian itu, seperti yang mereka lakukan setiap tahun selama kurun waktu yang telah ditentukan.

Tahun ini, situasinya berbeda karena hubungan antara Stockholm dan Moskow telah memburuk secara dramatis. Negara Skandinavia itu telah mengeluarkan banyak komplain resmi terhadap Rusia atas "infiltrasi ilegal" wilayah udaranya oleh jet militer Rusia sejak 2014.

Carl Bildt, Menteri Luar Negeri Swedia, mengatakan awal tahun ini bahwa beberapa infiltrasi udara diduga menjadi "serangan udara paling serius oleh Rusia dalam hampir 10 tahun".

Pada Oktober tahun lalu, pemerintah Swedia menutup wilayah udara di Stockholm saat mencari kapal asing yang terlihat di lepas pantai ibukota Swedia. Dugaannya, itu adalah kapal selam mata-mata Rusia. Kapal misteri tidak pernah terdeteksi, tetapi beberapa situs media Swedia mengklaim bahwa misi kapal selam itu entah "menjemput atau menurunkan mata-mata Rusia" tanpa memperingatkan pihak berwenang Swedia.

Pada bulan Maret tahun ini, Swedia Security Service, yang dikenal sebagai SAPO, mengatakan bahwa Rusia menjadi ancaman jangka pendek terbesar bagi Swedia. Menurut SAPO, hampir sepertiga dari semua diplomat Rusia yang ditempatkan di Swedia adalah petugas intelijen.

Media Swedia mengutip pejabat Angkatan Bersenjata Swedia Kolonel Carol Paraniak, yang mengatakan bahwa Rusia akan selalu menjadi sasaran intelijen Swedia. Hal ini terutama berlaku hari ini, saat "situasi keamanan dan politik [...] telah banyak berubah dibandingkan dengan tahun lalu. Ketegangan telah meningkat secara dramatis," kata Paraniak.

INTELNEWS.ORG | ABDUL MANAN

Berita terkait

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

9 April 2019

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

Swedia akan menerima sekitar 150 eks militan ISIS dan istri mereka, bersama 80 anak-anak setelah ISIS tumbang di Baghouz, Suriah.

Baca Selengkapnya

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

19 Juli 2017

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

Jenazah pasangan suami istri yang hilang di Pegunungan Alpen sejak 75 tahun lalu, ditemukan terdampar di kawasan gletser di Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

22 Mei 2017

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

Indonesia belum banyak dikenal warga Swedia.

Baca Selengkapnya

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

21 Mei 2017

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

Ke Indonesia menggunakan pesawat komersial, Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia akan ke Bandung naik kereta api dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2017

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia berkunjung ke Indonesia 21-24 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia  

21 Mei 2017

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia  

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia tempat berkantornya Raja Carl XVI Gustaf yang akan berkunjung ke Indonesia besok.

Baca Selengkapnya

Raja dan Ratu Swedia Kunjungi Pusat Penelitian di Bogor

21 Mei 2017

Raja dan Ratu Swedia Kunjungi Pusat Penelitian di Bogor

Pimpinan monarki Swedia, Raja Carl XV Gustaf dan Ratu Silvia, rencananya akan tiba di Indonesia besok atau Senin, 22 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Indonesia, Raja Swedia Bahas Kerjasama 4 Sektor Ini

18 Mei 2017

Berkunjung ke Indonesia, Raja Swedia Bahas Kerjasama 4 Sektor Ini

Bagas Hapsoro mengatakan salah satu kerja sama yang akan dijalin dalam kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf terkait bidang riset dan teknologi.

Baca Selengkapnya

Qatar Meresmikan Masjid Terbesar di Skandinavia

5 Mei 2017

Qatar Meresmikan Masjid Terbesar di Skandinavia

Masjid ini sanggup menampung 2.000 jamaah.

Baca Selengkapnya

Swedia Tahan Sopir Truk, Diduga Teroris

8 April 2017

Swedia Tahan Sopir Truk, Diduga Teroris

Pihak berwajib juga menahan pria kedua lantaran memiliki kaitan dengan tersangka.

Baca Selengkapnya