TEMPO.CO, Tashkent - Sebuah maskapai penerbangan di Uzbekistan memicu tanggapan kontroversial saat memutuskan untuk menimbang berat penumpang sebelum mengizinkan mereka naik ke pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan tersebut.
Seperti yang dilansir oleh laman Daily Mail Online pada Rabu, 12 Agustus 2015, Uzbekistan Airways mengumumkan bahwa semua penumpangnya harus menimbang berat mereka bersama bagasi masing-masing dengan menggunakan mesin penimbang.
Perusahaan penerbangan yang berbasis di Tashkent tersebut menjamin untuk tidak mengungkapkan berat badan setiap penumpang. Namun, penumpang yang "terlalu berat" akan dikeluarkan dari penerbangan pada jam-jam sibuk operasional.
Mesin khusus untuk timbangan badan tersebut disediakan oleh maskapai di pintu keberangkatan untuk menimbang berat dan bagasi para penumpangnya. Para penumpang akan terdaftar dalam tiga kategori, yaitu pria, wanita, dan anak-anak.
Maskapai itu mengatakan manajemen dan petugas operasional di lapangan harus mengetahui berat para penumpang beserta bagasinya karena hal tersebut adalah penting, terutama saat Uzbekistan Airways menggunakan pesawat lebih kecil.
Menurut salah satu pernyataan, pejabat maskapai mengatakan, "Perusahaan penerbangan Uzbekistan Airways menjalankan prosedur prapenerbangan dengan menimbang berat untuk menentukan rata-rata berat penumpang dengan bagasinya."
Menurut hukum International Air Transport Association, kata pejabat itu, maskapai wajib menjalankan prosedur kontrol prapenerbangan, seperti menimbang berat penumpang bersama bagasi untuk memenuhi persyaratan demi keselamatan penerbangan.
Setelah melakukan check-in untuk penerbangan dan sebelum menaiki pesawat, kami akan meminta Anda untuk melewati prosedur menimbang berat melalui mesin khusus timbangan badan yang ditempatkan di pintu-pintu keberangkatan penumpang.
Catatan berat hanya berisi kategori penumpang, yaitu pria, wanita, atau anak-anak. Rincian lain dirahasiakan. "Kami menghargai kerja sama Anda dan mengucapkan terima kasih karena membantu menyelesaikan tugas kami demi keselamatan penerbangan."