Seorang kerabat penumpang Malaysia Airline MH370 duduk di depan kantor Malaysia Airlines usai dihadang masuk oleh para petugas keamanan di Beijing, 5 Agustus 2015. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak mengumumkan bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion, Prancis, adalah bagian dari komponen pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada Maret 2014. "Kini kita mempunyai bukti fisik bahwa pesawat yang hilang itu berakhir di selatan Samudra Hindia," kata Najib dalam jumpa pers di Putra World Trade Center (PWTC), Kuala Lumpur, Kamis, 6 Agustus 2015.
Pengumuman yang disiarkan ke seluruh dunia ini menggenapi 515 hari hilangnya MH370. Kini, semua keluarga korban meminta pencarian pesawat dan penumpang dilanjutkan sampai ketemu. Mereka diberi tahu mengenai hasil sementara pemeriksaan bagian pesawat MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.
"Kami meminta mereka melanjutkan pencarian sampai pesawat ditemukan dan dipulangkan. Ini belum selesai," kata Jackqita Gomes, istri awak kabin MH370, Patrick Gomes.
Lim Khim Fatt, suami penumpang MH370, menegaskan sikapnya bahwa temuan itu belum membuktikan apa pun. "Satu flaperon tidak berarti seluruh pesawat sudah ditemukan. Harus ada puing-puing lain yang perlu dicari."
Dalam jumpa persnya, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak memberikan jaminan kepada semua pihak yang terkena dampak dari tragedi tersebut bahwa pemerintah Malaysia tetap berkomitmen untuk melakukan apa saja dan mengerahkan segala upaya guna mencari apa sebenarnya yang terjadi pada pesawat MH370 tersebut. "Saya berharap, dengan pengesahan ini, meskipun tragis dan menyedihkan, pada akhirnya membawa kepastian kepada keluarga dan insan tercinta sebanyak 239 orang yang berada dalam penerbangan MH370," ucapnya.
PM Najib juga mengungkapkan kepada semua pihak bahwa Malaysia akan senantiasa mengingat dan mengenang mereka yang hilang bersama pesawat MH370.