TEMPO.CO, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kampanye melawan kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara-negara superkuat dunia pimpinan Presiden Barack Obama dengan cara melobi kaum Yahudi di Amerika Serikat. Obama bakal menghadapi lobi Yahudi di Kongres untuk meninjau kembali kesepakatan tersebut.
Menurut Netanyahu, sebagaimana disampaikan kelompok Yahudi Amerika Utara di website, kesepakatan nuklir yang diteken pada 14 Juli 2015 lalu tidak cukup untuk menghentikan langkah Iran mengembangkan proyek pembuatan bom nuklir.
"Pencabutan sanksi ekonomi terhadap Iran adalah rezeki nomplok, sehingga Teheran terbebas dari masalah keuangan dan dapat memicu ketidastabilan regional," ucap Netanyahu.
Netanyahu menentang alasan pemerintahan Obama yang menyatakan bahwa kesepakatan tersebut adalah cara menghindari perang dengan Iran.
"Saya tidak menentang kesepakatan ini sebab saya ingin berperang. Saya menentang kesepakatan ini lantaran saya ingin mencegah perang. Dan kesepakatan dengan Iran akan membawa ke peperangan," katanya. Netanyahu melanjutkan, "Inilah saatnya berdiri tegak dan berhitung menentang kesepakatan berbahaya."