Pakistan Diterima Jadi Anggota Riset Nuklir Eropa  

Reporter

Sabtu, 1 Agustus 2015 14:55 WIB

Pekerja berdiskusi di depan mesin CMS (Compact Muon Solenoid), di fasilitas Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN). Alat ini untuk menciptakan proton super besar, atau biasa disebut partikel antimateri. Meyrin, Jenewa, 10 Februari 2015. Richard Juilliart/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Eropa untuk riset nuklir, yang dikenal sebagai CERN, mengumumkan pada Jumat, 31 Juli 2015, bahwa Pakistan telah menjadi anggota asosiasi CERN.

"Ini mengikuti pemberitahuan bahwa Pakistan telah meratifikasi perjanjian yang ditandatangani pada Desember, memberikan status itu kepada negara ini," demikian pernyataan CERN, dikutip dari The News.com, 1 Agustus.

Dengan pengakuan ini, Pakistan menjadi negara Asia pertama yang menjadi anggota asosiasi CERN. India telah lebih dulu mengajukan diri, tapi keanggotaannya masih ditunda.

Pakistan dan CERN telah menandatangani perjanjian kerja sama pada 1994. Selama ini Pakistan berkontribusi membangun percobaan CMS dan ATLAS. Pakistan juga dikatakan berkontribusi terhadap percobaan ALICE dan CMS serta terlibat dalam perkembangan akselerator. Dengan demikian, Pakistan layak menjadi mitra penting bagi CERN.

Selain itu, Pakistan akan menghadiri pertemuan Dewan CERN dan ilmuwannya berpeluang menjadi staf CERN. Pakistan juga berpeluang untuk berkolaborasi pada bidang teknologi canggih.

CERN memiliki kompleks laboratorium terbesar di dunia yang terletak di sebelah barat Jenewa. Konvensi tentang ini ditandatangani pada 28 September 1954. Saat ini CERN memiliki 22 anggota.

Fungsi utama organisasi ini adalah menyediakan percepatan partikel yang dibutuhkan untuk riset dan banyak eksperimen fisika lewat kerja sama internasional untuk kemudian dimanfaatkan.

THE NEWS.COM | MECHOS DE LAROCHA


Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya