Yunani Bersiap Tawarkan Proposal Baru pada Pemimpin Eropa  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 8 Juli 2015 08:48 WIB

Presiden Yunani Prokopis Pavlopoulos, berjabat tangan dengan Menteri Keuangan baru Euclid Tsakalotos setelah acara sumpah jabatan di istana Presiden di Athena, 6 Juli 2015. Tsakalotos menggantikan Yanis Varoufakis yang mengundurkan diri setelah diumumkannya hasil referendum. AP/Petros Karadjias

TEMPO.CO, Athena - Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras segera menyiapkan proposal baru yang ditujukan untuk pemimpin Eropa pada Selasa, 7 Juli 2015, setelah referendum rakyat Yunani memutuskan menolak tawaran kemudahan utang dari kreditur akhir pekan lalu.

Menurut BBC, salah satu rencana Yunani yang akan diajukan dalam proposal itu adalah meminta potongan utang sebesar 30 persen.

Tsipras dan Kanselir Jerman Angela Merkel telah sepakat Athena akan mempresentasikan proposal tersebut dalam pertemuan darurat di Brussels hari ini. "Mereka telah berbicara melalui telepon dan sepakat proposal akan dipresentasikan pada pertemuan itu," kata seorang sumber, seperti dikutip Al Jazeera.

Kanselir Jerman Angela Merkel diberitakan mendesak Tsipras agar membuat proposal yang rinci seusai diambilnya kesepakatan bailout.

Sementara itu, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls memastikan negaranya tidak akan mengambil risiko mengeluarkan Yunani dari zona Eropa. "Pemerintah Prancis akan melakukan segalanya agar Yunani tetap di zona Eropa," kata Valls pada radio lokal.

Para Menteri Keuangan negara-negara Eropa berencana bertemu di Brussels untuk membahas situasi di 19 negara Eropa yang menggunakan mata uang euro. Pertemuan darurat digelar untuk merespons sikap Yunani yang menolak persyaratan pinjaman yang diajukan Troika.

Komisioner Uni Eropa dari Jerman, Guenther Oettinger, optimistis Menteri Ekonomi Yunani Euclid Tsakalotos dapat mencari solusi dengan bernegosiasi walaupun ditinggal Menteri Keuangannya. Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis mengundurkan diri tepat setelah hasil referendum keluar.

Yunani di ambang kebangkrutan setelah gagal membayar utang sebesar 1,6 miliar euro atau sekitar Rp 23,6 triliun kepada Lembaga Moneter Internasional (IMF). Bank di Yunani sempat ditutup selama sepekan karena terbatasnya uang di negara itu. Referendum pun digelar dan rakyat Yunani diminta memutuskan nasibnya sendiri.

Nasib Yunani setelah referendum masih belum jelas tapi salah satu kemungkinannya adalah Yunani harus keluar dari zona Eropa dan membuat mata uang sendiri. Bank Sentral Eropa (ECB) pada Senin lalu menyatakan tak dapat lagi menambah utang darurat pada bank-bank di Yunani.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | AL JAZEERA | REUTERS | WASHINGTON POST

BERITA TERKAIT:
http://www.tempochannel.com/detail/videos/tempo-kini/video/4339878288001/apakah-negara-bangkrut-masih-bernilai?autoStart=true" target ="_blank"> Apakah Negara Bangkrut Masih Bernilai?

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

22 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

6 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

7 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

8 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

15 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

15 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya