Diancam Bom, Turkish Airlines Terpaksa Mendarat di India  

Reporter

Selasa, 7 Juli 2015 17:42 WIB

www.turkishairlines.com

TEMPO.CO, New Delhi - Maskapai penerbangan Turkish Airlines terpaksa mendarat darurat di ibu kota India, New Delhi, Selasa, 7 Juli 2015, setelah moda angkutan udara itu mendapatkan ancaman bom.

"Ada ancaman bom terhadap Turkish Airlines, sehingga mereka memutuskan mendarat di New Delhi," kata pejabat keamanan India yang tak bersedia menyebutkan namanya.

Stasiun televisi India, Times Now TV, dalam siarannya menampilkan gambar kesibukan para petugas keamanan memeriksa situasi di dalam kabin pesawat. "Pesawat dengan 148 penumpang terpaksa mendarat darurat di New Delhi yang sedianya terbang dari Istanbul menuju Bangkok."

Menurut laporan NDTV, ancaman bom itu diperoleh pilot pesawat melalui tulisan di kaca kamar mandi yang ditulis dengan lipstik. Pesawat selanjutnya diarahkan ke lapangan terbang Delhi dan mendarat pada pukul 13.41 waktu setempat. "Pesawat diisolasi di sebuah pulau terpencil dan 148 penumpang dievakuasi."

Komando Pengawal Keamanan Nasional dan kepolisian India masuk ke badan pesawat untuk memeriksa setiap potong koper sebelum memutuskan seluruh keadaan aman. Kini keadaan dikendalikan oleh Biro Keamanan Perhubungan Udara Sipil India.

AL ARABIYA | NDTV | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya