CIA Pernah Pakai Kucing untuk Memata-matai Sovyet

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 28 Juni 2015 23:23 WIB

Kantor CIA juga memamerkan karya teknologinya berupa kendaraan mata-mata tak berawak yaitu Micro Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang dibuat pada tahun 1970. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Washington - Badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) punya banyak cara untuk melakukan aksi mata-mata, selain dengan teknologi (signal intelligence) dan manusia (human intelligence). Salah satunya, meskipun akhirnya tak diteruskan, adalah menggunakan kucing.

Menurut Adrienne LaFrance, seperti dimuat The Atlantic edisi 27 Juni 2015,
pada puncak Perang Dingin, pejabat di Amerika Serikat menggagas rencana rahasia untuk mengawasi orang-orang Rusia di Washington DC. Mereka berencana, dan akhirnya diputuskan, mengirimkan kucing sebagai mata-mata.

Skenarionya, kucing itu akan dibedah dan di badannya ditanami mikrofon dan radio pemancar. Dia akan dikirim untuk menyelinap dan mengecoh pengamanan dan menguping aktivitas di Kedutaan Uni Soviet --kini Rusia. Proyek ini diberi nama sandi "Acoustic Kitty."

"Mereka menyayat dan membuka kucing itu, menempatkan baterai dan kabel," kata Victor Marchetti, yang merupakan asisten direktur eksekutif CIA pada 1960-an, seperti dimuat dalam buku Jeffrey Richelson 2001, The Wizards of Langley. "Ekornya digunakan sebagai antena."

Berbeda dengan mata-mata lainnya, kali ini "agen" CIA itu berkumis, mengeong, dan "monster aneh" ini luar biasa mahal. CIA mengeluarkan sekitar $ 10 juta untuk merancang, mengoperasikan, dan melatih kucing pertama dalam operasi Acoustic Kitty ini.

Ketika tiba saatnya untuk misi perdana, agen CIA melepaskan kucing itu dari belakang van yang tak mencolok. Sang agen kemudian menyaksikan dengan penuh semangat saat agen itu berangkat menjalankan misinya: kucing itu tampak berlari ke arah kedutaan. Nahasnya, tiba-tiba taksi lewat dan menewaskannya.

CIA akhirnya membatalkan proyek itu. Dalam sejumlah dokumen di arsip George Washington University dikatakan bahwa operasi yang imajinatif itu, dengan melatih kucing sebagai mata-mata, dinilai "tidak praktis".

GOVEXEC.COM | ABDUL MANAN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya