Kapal Marianne Akan Terobos Blokade Laut Israel ke Gaza

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 28 Juni 2015 22:25 WIB

Kapal Mavi Marmara. AP/Ariel Schalit

TEMPO.CO - Tel Aviv - Kelompok aktivis kemanusiaan yang membawa kapal pukat berbendera Swedia, Marianne av Göteborg, akan menerobos brikade laut Israel terhadap Jalur Gaza, daerah yang dikuasai Hamas, militan Palestina. Aksi ini sebagai protes atas blokade Israel terhadap daerah itu.

Penyelenggara protes ini menyatakan bahwa mereka "tidak melihat alasan" militer Israel, IDF, akan mengulangi kesalahan yang dibuat tahun 2010 lalu terhadap kapal Mavi Marmara yang mencoba melakukan hal yang sama.

Kapal Marianne av Göteborg diperkirakan akan mencapai tujuan sekitar Selasa, 30 Juni 2015, kata perwakilan dari perusahaan yang memiliki kapal.

Ann Ighe, juru bicara Kapal Marianne mengatakan kepada The Jerusalem Post, Minggu 28 Juni 2015 bahwa armada itu berharap tidak akan dihadapi oleh sikap agresif oleh Angkatan Laut Israel. "Kami berharap ini akan diakui sebagai protes politik terhadap blokade," katanya dari Yunani, dari mana kapalnya mulai buang sauh menuju Gaza.

Namun IDF sebelumnya telah memperingatkan tidak akan mengizinkan kapal apapun untuk menyeberangi perbatasan laut Israel untuk mencapai Gaza.

Palestina "akan melihat ini sebagai pesan bahwa dunia tidak melupakan mereka," kata Ighe. "Mereka tinggal di tempat di mana laut adalah seperti sebuah dinding, bukan bagian untuk menuju seluruh dunia."

Ighe mengatakan bahwa sejak insiden Mavi Marmara pada 2010, ketika kapal berbendera Turki yang mencoba mendobrak blokade dan dihadapi dengan kekerasan oleh militer Israel, telah ada beberapa upaya lebih lanjut untuk menerobos blokade untuk mencapai Gaza. Ia berharap kapal ini tak menghadapi perlakuan agresif dari Israel.

Dalam insiden Mavi Marmara, pasukan komando Israel menyerbu masuk ke kapal berbendera Mavi Marmara dan menewaskan 10 orang. Kasus ini mengundang kecaman internasional dan membuat hubungan Israel-Turki, yang sebelumnya baik, menjadi buruk.

Namun Ighe mencatat bahwa aktivis yang ada di kapal Marianne telah bersumpah untuk tidak terlibat dalam kekerasan dengan menandatangani kontrak bahwa mereka akan menghadapi Israel dengan cara non-kekerasan. Dia menambahkan bahwa awaknya tidak berharap kapal itu akan dinaiki oleh pasukan keamanan Israel, tetapi mereka akan bersiap jika terjadi kemungkinan itu.

Hari Minggu (28 Juni 2015) sore, kapal Marianne dilaporkan berada di lepas pantai Mesir antara Alexandria dan Port Said.

Pemerintah Israel telah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengizinkan kapal yang tidak sah memasuki perairan teritorialnya dan menyatakan banyak saluran untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Pemerintah Tel Aviv melihat kapal semacam ini semata-mata sebagai sarana untuk provokasi.

JERUSALEM POST | ABDUL MANAN

Berita terkait

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.

Baca Selengkapnya