Polisi Belikan Pelaku Penembakan Gereja Charleston Burger  

Reporter

Kamis, 25 Juni 2015 09:21 WIB

Pelayat memadati Gedung Statehouse tempat Senator Clementa Pinckney di semayamkan, di Columbia, 25 Juni 2015. Senator Pinckney adalah salah satu dari mereka yang tewas dalam penembakan massal di Gereja Emanuel AME di Charleston. AP Photo/Rainier Ehrhardt

TEMPO.CO, California – Pelaku penembakan Charleston, Dylann Roof, 21 tahun, yang telah ditahan, diberi makan burger oleh polisi. Dylann adalah pembunuh sembilan orang di Gereja Afrika Emanuel Methodist Episcopal, di Charleston, Carolina Selatan, Rabu, 19 Juni 2015.

Pelaku penembakan tersebut mengaku kepada petugas yang menangkapnya bahwa dirinya belum makan sejak 14 jam pelariannya. ”Pembunuh ini mengeluh kelaparan setelah ditangkap,” kata Kepala Kepolisian Jeff Ledford, seperti yang dikutip dalam www.mirror.co.uk, Selasa, 23 Juni 2015.

Ledford mengatakan mereka membelikan Dylann makanan dari restoran Burger King terdekat. “Dia sangat tenang, sangat tenang. Dia tidak berbicara,” kata Ledford. Ia menambahkan Dylann menolak menjawab pertanyaan apa pun yang disampaikan oleh anak buahnya. Satu-satunya percakapan yang mau ia utarakan hanyalah informasi mengenai kondisi dirinya yang kelaparan,” kata Ledford.

Dylann sempat melarikan diri dengan sebuah mobil Hyundai hitam sejauh 250 mil ke arah utara Carolina. Ia akhirnya ditangkap di Shelby setelah 14 jam pelariannya. Dylann ditemukan dengan barang bukti berupa pistol kaliber 45 di mobilnya. Dylann dilaporkan menunjukkan rasa penyesalan dan menyatakan pandangan rasisnya yang menjadi dasar ia melakukan kejahatan tersebut. Ia dituduh atas pembunuhan sembilan orang dan atas kepemilikan senjata api.

Gubernur Carolina Selatan Nikki Haley mengatakan jika jaksa bisa membuktikan Dylann bersalah, maka pelaku mesti mendapat hukuman mati. Seorang kerabat korban pembunuhan Dylann mengaku telah memaafkan pelaku atas tindakan tersebut.

Saat ini Dylann berada di sel isolasi militer. Ia dalam pengawasan 24 jam dan hanya diizinkan untuk keluar dari sel selama 60 menit per hari. Dylann dikurung di ruang sel 1141B, Penjara Charleston County. Ia dalam pengawasan petugas untuk menghindari kemungkinan dilakukannya upaya bunuh diri.

Hingga saat ini belum ada satu pun kerabat ataupun teman Dylann yang datang mengunjunginya, kecuali kuasa hukumnya. Seorang petugas kepolisian menyebut Dylann belum berbicara apa pun pada siapa pun, kecuali kuasa hukumnya.

MAYA NAWANGWULAN | MIRROR.UK

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya