Korupsi Program Medicare, Jaksa Agung AS Tangkap 243 Orang

Reporter

Sabtu, 20 Juni 2015 06:34 WIB

Loretta Lynch. Nypost.com

TEMPO.CO , Washington D.C:Jaksa Agung Amerika Serikat Loretta Lynch kembali membuat gebrakan dalam memerangi praktek korupsi di negaranya. Lynch mengungkap kejahatan menggerus uang negara dalam program pelayanan kesehatan pemerintah , Medicare. Sebelumnya, ia membongkar praktek suap di organisasi sepak bola dunia (FIFA).

Dalam kasus korupsi di Medicare, Kejaksaan AS telah menangkap 243 orang dari sejumlah tempat dengan dakwaan terlibat dalam pengajuan tagihan palsu Medicare senilai total US$ 712 juta atau setara Rp 9,4 triliun.

Mereka yang ditangkap seperti dilansir dari Reuters, 18 Juni 2015, termasuk 46 dokter, perawat dan pekerja profesional.

Mereka dikenai dakwaan berdasarkan sejumlah dugaan skema penipuan termasuk pengajuan klaim untuk perawatan yang secara medis tidak dibutuhkan dan bahkan tidak pernah disediakan. Klaim ditujukan ke Medicare dan juga Medicaid, sebuah program pelayanan kesehatan untuk penduduk berpenghasilan rendah.

Sekitar 900 aparat penegak hukum dilibatkan dalam pengungkapan kasus ini. Lynch menyatakan, jumlah orang yang ditangkap dalam kasus ini menjadi peristiwa terbesar dalam sejarah kejahatan bidang pelayanan kesehatan yang ditangani Kementerian Hukum AS.



Bagai jaring laba-laba, kasus ini terjadi di sejumlah tempat seperti Houston, Dallas dan MacAllen, Texas, Los Angeles, Detroit, Tampa, Brooklyn, New York, serta New Orleans.



Satu contoh kejahatan yang dilakukan, kata Loretta Lynch kepada wartawan, adalah temuan sebuah fasilitas kesehatan mental membuat tagihan US$ 64 juta atau Rp 852 miliar untuk sejumlah psikoterapi yang ternyata tak lain hanya memindahkan sejumlah pasien ke lokasi berbeda-beda.

Contoh lainnya terjadi di Michigan. Seorang dokter memberikan resep obat narkotik yang tidak dibutuhkan sebagai pertukaran informasi tentang identitas pasien-pasien itu. Tujuannya untuk mengajukan tagihan palsu. Alhasil, pasien-pasien itu jadi tergantung pada resep itu dan terikat terus pada skema si dokter sepanjang mereka mendapat akses untuk obat narkotik itu.

"Ke depan, Kementerian Hukum akan terus fokus pada upaya kami mencegah tindakan salah ini dan menghukum mereka yang terlibat kejahatan, kata Loretta Lynch.

REUTERS | MARIA RITA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya