Rekaman Detik-Detik Terakhir Penembakan Gereja Charleston  

Reporter

Sabtu, 20 Juni 2015 05:44 WIB

Petugas kepolisian menggiring pelaku penembakan di gereja Charleston, Dylann Storm Roof (tengah), di Shelby, 18 Juni 2015. Dalam penembakan di gereja Emanuel EMA menewaskan setidaknya sembilan orang dalam kejadian tersebut. AP/Chuck Burton

TEMPO.CO, Charleston - Sebuah video mengungkapkan detik-detik sebelum terjadinya penembakan jemaat sebuah gereja di Kota Charleston, Carolina Selatan, Amerika Serikat, pada Rabu malam, 17 Juni 2015. Video tersebut direkam salah satu korban, Tywanza Sanders.

Sanders, 26 tahun, merekam momen saat ia dan kawan-kawannya tengah belajar kitab suci di sebuah gereja bersejarah di kota itu. Terlihat sekelompok orang berkulit hitam duduk mengelilingi sebuah meja.

Semua peserta kelas merupakan warga kulit hitam, kecuali seorang lelaki yang duduk di belakang. Lelaki itu diduga Dylann Storm Roof, pelaku penembakan.

Sebelum kejadian, Sanders mengirimkan gambar itu ke temannya, dengan judul "Para Pembelajar Kitab Suci".

Salah satu teman Sanders, Elroy Brown, menyahut pada video Snapchat. "Itu menunjukkan mereka sedang berada dalam satu pertemuan. Kamu bahkan bisa melihat teroris itu berada di pojok dalam waktu singkat," ujar Brown.

Kawan Sanders yang lain mengaku tak sadar atas keberadaan Dylann. "Kamu bisa sedikit melihat dia ada di pojok ruangan dalam gambar," ucapnya.

Dylann disebut-sebut sebagai tamu yang diundang peserta kelas. Tak lama berselang, ia menembakkan peluru hingga menewaskan sembilan orang. Para korban di antaranya Sanders, Sharonda Singleton, DePayne Middleton, Cynthia Hurd, Myra Thompson, Ethel Lee Lance, Daniesl Simmons, dan Susie Jackson.

Polisi menangkap Dylann setelah diburu selama 14 jam. Ia lalu ditahan dan diekstradisi ke Carolina Selatan. Sepekan sebelum kejadian, Dylann mengaku ingin membunuh orang. Namun kawan-kawan Dylann hanya menganggap itu lelucon.

"Dia aneh. Kamu tak tahu kapan berlaku serius atau bercanda dengannya," tutur seorang kawan lama Dylann, Christon Scriven.

Dylann menyerang korbannya dengan alasan rasial. "Kalian memperkosa perempuan-perempuan kami, dan kalian mengambil alih negara kami. Kalian layak pergi," ucap Dylann.

MIRROR | PUTRI A.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya